October 7, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Indonesia Kalah dengan Norwegia dan Korsel soal Ekonomi Biru

IVOOX.id - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa mengatakan ekonomi biru memiliki potensi yang luar biasa untuk menopang perekonomian nasional.

Namun kata dia eksplorasi ekonomi biru ini baru terjamah beberapa persen saja dari keseluruhan yang ada, termasuk di Indonesia.

"Memang ekonomi biru itu luar biasa sangat besar sekali potensi yang tersedia dan karena itu mungkin yang dieksplorasi itu baru beberapa persen saja di seluruh muka bumi," kata Suharso pada Indonesia Development Forum 2023, Senin (18/12/2023).

Suharso mengakui meski Indonesia memiliki potensi yang cukup besar untuk mengembangkan ekonomi biru, namun RI rupanya masih kalah dari Noerwegia dan Korea Selatan dalam pemanfaatannya.

"Di Noerwegia misalnya, total penciptaan nilai di industri kelautannya sangat besar mencapai NOK 680 miliar. Kemudian, 20,6 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB) Norwegia juga dikontribusikan oleh industri kelautan dan menyerap 11 persen dari total tenaga kerja di sektor swasta," kata Suharso.

Hal itu menurut Suharso dapat terjadi lantaran Noerwegia memiliki dukungan riset yang sangat kuat, sehingga para nelayan dapat mengelola ikan dengan optimal.

"Kenapa bisa seperti itu? karena mereka didukung dengan riset yang sangat kuat. Sehingga menjadikan nelayan disana sangat kaya mengelola ikan tidak kaleng-kaleng seperti kita," jelasnya. 

Hal yang sama juga dilakukan Korea Selatan, bagaimana negara tersebut menggunakan riset untuk pengembangan inovasi berbasis teknologi canggih untuk mencapai ekonomi biru di negaranya. 

Beberapa teknologi yang sudah mereka terapkan diantaranya adalah pelayaran hijau dengan peralihan bahan bakar konvensional ke energi lebih bersih, teknolgi perkapalan tanpa nahkoda, transportasi dan logistik maritim digital yang mengefisiensi waktu operasional dari 40 jam menjadi 24 jam, hingga teknologi pangan biru yang mampu menciptakan peluang pasar seafood mencapai US$ 13,8 Triliun. 

"Lagi-lagi basisnya adalah riset, mereka mengedepankan pelayaran teknologi perkapalan tanpa nahkoda, transportasi logistik hingga maritim digital," tambah Suharso.

0 comments

    Leave a Reply