Indonesia Janjikan Sister Province kepada Rusia di Bidang Industri Pesawat Terbang

iVOOXid, Irkutsk – M. Wahid Supriyadi, Duta Besar RI untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, berjanji kepada Sergey Georgievich Levchenko, Gubernur Provinsi Irkutsk, akan mencarikan provinsi di Indonesia yang sesuai untuk dijadikan mitra kerjasama dalam bentuk ‘sister province’ dengan provinsi Irkutsk, salah satu provinsi di Rusia, di bidang pembuatan pesawat terbang. Irkutsk adalah salah satu provinsi di Rusia yang mengembangkan industri pembuatan pesawat terbang sipil dan militer.
“Indonesia adalah negara dengan perkembangan ekonomi yang dinamis. Kami tertarik untuk mengembangkan kerjasama yang saling menguntungkan di berbagai bidang,†kata Sergey di Irkutsk, Kamis (14/09/2017).
Sergey mengemukakan, kendati Indonesia berjarak cukup jauh dari Irkutsk, nilai perdagangan Irkutsk dengan Indonesia melonjak 95,65% menjadi US$13,5 juta sepanjang Januari-Juni sebesar 2017 dibandingkan periode yang sama 2016 sebesar US$6,9 juta.
Irkutsk saat ini sudah meluncurkan pesawat penumpang jarak menengah MC-21 dan Indonesia diharapkan tertarik untuk melakukan kerjasama yang prospektif ini. Sementara itu, Indonesia juga memproduksi pesawat jarak pendek N-219 yang dapat mendarat di lapangan rumput dan tidak diproduksi di Rusia.
Hal tersebut tanggapi oleh Sergey dengan baik. “Hal tersebut dapat dijadikan proyek bersama,†imbuh Sergey.
Sementara itu, Dubes Wahid menuturkan, menurut data Dinas Federal Bea Cukai Rusia, nilai perdagangan Indonesia-Rusia tercatat bernilai US$2,6 miliar pada 2016, naik 45,3% dibandingkan pada 2015.
“Sementara itu, menurut data Kementerian Perdagangan RI, nilai perdagangan Indonesia-Rusia tercatat US$1,2 miliar pada Januari-Juni 2017. Itu menunjukkan pertumbuhan 43,8% dibandingkan di periode yang sama pada 2016. Kendati demikian, nilai perdagangan tersebut masih sangat kecil, jika dilihat dari potensi yang kita miliki,†pungkas Dubes Wahid.[abr]

0 comments