Agustus 2017, Indonesia Catat Surplus Neraca Perdagangan US$1,72 Miliar | IVoox Indonesia

May 5, 2025

Agustus 2017, Indonesia Catat Surplus Neraca Perdagangan US$1,72 Miliar

ekonomi-01

iVOOXid, Jakarta – Neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2017 tercatat surplus US$1,72 miliar. Surplus tersebut berasal dari besarnya nilai ekspor Indonesia sebesar US$15,21 miliar, sedangkan nilai impornya hanya sebesar US$13,49 miliar.

“Ini adalah surplus neraca perdagangan Indonesia terbesar sejak 2012. Itu disebabkan ekspor mengalami kenaikan sementara impornya berkurang, sehingga terjadi surplus yang lumayan besar, yaitu sebesar US$1,72 miliar,” ujar Kecuk Suhariyanto, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), di Kantor Pusat BPS, Jakarta Pusat, Jumat (15/09/2017).

Kecuk mengemukakan, nilai ekspor Indonesia pada Januari-Agustus 2017 tercatat sebesar US$108,79 miliar, sedangkan impornya sepanjang periode tersebut mencapai US$99,68 miliar. Karena itu, sepanjang Januari-Agustus 2017, neraca perdagangan RI tercatat surplus US$9,11 miliar.

Indonesia unutk terakhir kalinya mencatat surplus neraca perdagangan tertinggi adalah pada November 2011, yakni sebesar US$1,8 miliar.

Kecuk menjelaskan, ada beberapa faktor yang membuat ekspor meningkat, yaitu kenaikan harga batu bara, minyak kelapa sawit, minyak kernel, karet, tembaga, dan nikel. Total nilai ekspor pada Agustus 2017 tersebut menunjukkan kenaikan 11,73% jika dibandingkan pada Juli 2017 sebesar US$13,61 miliar.

“Akan tetapi, jika dibandingkan dengan nilai ekspor pada Agustus 2016 sebesar US$12,76 miliar, maka itu mengindikasikan pertumbuhan sekitar 19,24%,” tukas Kecuk.

Sementara itu, demikian Kecuk, nilai impor Indonesia pada Agustus 2017 turun tipis 2,88% menjadi US$13,49 miliar dibandingkan pada Juli 2017 sebesar US$13,89 miliar. Penurunan impor ini terjadi baik untuk migas maupun non migas, yakni perhiasan permata, perangkat optik, pupuk dan kapas.

“Akan tetapi, jika dibandingkan dengan Agustus 2016 sebesar US$12,39 miliar, maka nilai impor pada Agustus 2017 tersebut menunjukkan kenaikan 8,89%,” pungkas Kecuk.[abr]

0 comments

    Leave a Reply