IHSG Terjungkal 2,59% Oleh Sentien Gabungan Global dan Domestik

IVOOX.id, Jakarta - Perang Dagang AS-China, krisis Hong Kong, dan Krisis Teluk menjadi sentimen global yang menekan pasar saham domestik awal pekan ini, Senin (5/8), dengan Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah 164,48 poin atau 2,59 persen ke posisi 6.175,7. Kejatuhan IHSG makin dalam karena pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II yang melambat.
Menyertai penurunan IHSG, Indeks LQ45 turun 3,24% ke 975, Indeks IDX30 minus 3,17% ke level 534, IDX80 minus 3,20% ke 138, Indeks JII minus 3,00% ke posisi 664, Indeks Kompas100 minus 3,15% ke 1.249, Indeks Sri Kehati minus 3,10 persen ke 390, dan Indeks SMInfra18 minus 3,21 persen menjadi 331.
"Pelemahan indeks hari ini merupakan dampak dari US-China trade war, Hong Kong crisis, dan Iranian crisis, itu sentimen yang utama. Semuanya dari global," kata analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama di Jakarta.
Sementara itu dari domestik, lanjut Nafan, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2019 sebesar 5,05 persen, lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya 5,07 persen, juga menjadi sentimen negatif bagi indeks.
"Kemungkinan pekan ini akan cukup berat. Nanti akan ada rilis current account Q2, kemungkinan masih akan defisit," ujar Nafan.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual asing bersih atau "net foreign sell" sebesar Rp1,1 triliun.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 518.559 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 16,73 miliar lembar saham senilai Rp9,16 triliun. Sebanyak 96 saham naik, 365 saham menurun, dan 97 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu, bursa regional antara lain indeks Nikkei melemah 366,87 poin (1,74 persen) ke 21.720,29, indeks Hang Seng melemah 767,26 poin (2,85 persen) ke 26.151,32, dan indeks Straits Times melemah 64,54 poin (1,98 persen) ke posisi 3.196,57.

0 comments