IHSG Menguat, Pakar Rekomendasikan Cermati Aliran Dana Asing dan Inflasi AS | IVoox Indonesia

May 2, 2025

IHSG Menguat, Pakar Rekomendasikan Cermati Aliran Dana Asing dan Inflasi AS

antarafoto-ihsg-dibuka-menguat-3-70-poin-06092024-dr-02
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menggunakan komputer di Bekasi, Jumat (6/9/2024). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Jumat pagi dibuka menguat 3,70 poin atau 0,05 persen ke posisi 7.684,74. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

IVOOX.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat penguatan sebesar 0,67% dalam seminggu, ditutup di level 7.722 pada Jumat, 6 September 2024. IHSG berhasil mencapai level tertinggi barunya minggu lalu. Jika level 7.600 mampu bertahan sebagai area support, IHSG diprediksi dapat melanjutkan penguatannya hingga ke level 7.900-8.000.

Menurut Dimas Krisna Ramadhani, Equity Analyst dari Indo Premier Sekuritas (IPOT), penguatan IHSG pekan lalu didorong oleh dua sektor utama yaitu IDX Financials dan IDX Healthcare, yang masing-masing naik 4,26% dan 2,33%. Namun, dua sektor mengalami penurunan, yaitu IDX Basic Materials (-2,10%) dan IDX Energy (-0,68%).

Dimas menjelaskan, tiga sentimen utama yang memengaruhi IHSG pekan lalu adalah inflasi tahunan Indonesia pada Agustus, PMI Manufaktur AS, dan Non-Farm Payrolls AS untuk Agustus. Data inflasi Indonesia yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka 2,12%, sedikit lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya (2,13%).

"Jika kita melihat tren inflasi tahunan sejak Maret tahun ini, trennya mengalami penurunan. Hal ini memberikan gambaran terhadap daya beli masyarakat yang mengalami penurunan dalam periode tersebut. Namun demikian, capaian tersebut memang sesuai dengan target inflasi tahunan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia di 2024 yakni 2,5% plus minus 1," katanya dalam siaran pers yang diterima ivoox.id Selasa (9/9/2024).

Dari AS, PMI Manufaktur Agustus meningkat ke level 47,2, naik dari 46,8 di bulan Juli. Namun, meskipun ada peningkatan, indeks ini tetap berada di bawah level 50 yang menunjukkan sektor manufaktur masih mengalami kontraksi. Data Non-Farm Payrolls AS untuk Agustus mencatat penambahan 142 ribu tenaga kerja, lebih besar dari bulan sebelumnya tetapi masih di bawah ekspektasi konsensus 160 ribu.

Untuk pekan ini, Dimas menyarankan para trader memantau tiga sentimen utama: aliran dana asing ke IHSG, inflasi tahunan AS untuk Agustus, dan Producer Price Index (PPI) AS untuk Agustus. Pekan lalu, investor asing mencatatkan inflow sebesar Rp3,4 triliun ke IHSG, terutama di saham-saham besar seperti BMRI, BBNI, dan BBRI.

Data inflasi tahunan AS yang akan dirilis pada Rabu ini diprediksi mencapai 2,6%, turun dari bulan sebelumnya (2,9%). Jika sesuai dengan prediksi, hal ini bisa menjadi katalis positif untuk pasar. Selain itu, data PPI bulanan AS yang akan dirilis pada Kamis diperkirakan mencatat kenaikan sebesar 0,2%, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang mencapai 0,1%.

Indo Premier Sekuritas juga merekomendasikan beberapa saham untuk trading pekan ini, termasuk BBNI, PANI, BREN, serta reksa dana Premier ETF PEFINDO i-Grade (XIPI).

0 comments

    Leave a Reply