IHSG Diprediksi Bergerak pada Rentang 5.250-5.400

iVooxid, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) diperkirakan bergerak pada kisaran 5.250-5.400 pada perdagangan Senin (06/02/2017) ini.
Dalam laporan riset harian, Senin (06/06/2017), Lanjar Nafi, analis PT Reliance Securities, mengemukakan, pergerakan IHSG secara teknikal berhasil menguat dan bertahan di atas level 5.350 pada akhir pekan lalu. Karena itu, IHSG akan kembali menguji titik resistensi berikutnya pada level 5.400. Pada akhir pekan lalu, IHSG ditutup naik 7 poin, atau 0,13%, ke level 5.360,27.
Lanjar menjelaskan, perdagangan saham pada awal pekan ini akan dipengaruhi oleh berbagai publikasi data neraca perdagangan dan komposisi ekspor-impor serta tingkat inflasi Cina dan negara-negara Asia lainnya. Sedangkan faktor domestik yang mempengaruhi pergerakan IHSG pada awal pekan ini adalah publikasi data produk domestik bruto (PDB) 2016 yang diperkirakan naik menjadi 5,03%.
Sementara itu, dalam laporan riset harian, Senin (06/02/2017), William Suryawijaya, analis PT Asjaya Indosurya Securities, memaparkan, pergerakan IHSG pada awal pekan ini akan mengalami penurunan terbatas setelah mengalami tren kenaikan dalam dua pekan terakhir ini.
Menurut William, kendati PDB yang dipublikasikan pekan ini mencatatkan pertumbuhan yang bagus, namun IHSG akan mengalami penurunan terbatas. Itu karena, kenaikan IHSG dalam dua pekan terakhir ini cukup signifikan.
Memang, demikian William, pergerakan IHSG pada hari ini akan diwarnai sentimen penantian publikasi data PDB yan diharapkan dapat mendukung kenaikan indeks. Kendati demikian, potensi tekanan terhadap IHSG untuk menguji titik supportnya masih terbuka. Titik support IHSG saat ini berada di level 5.251 dan titi resistensinya pada level 5.376.
William menuturkan, pelemahan terbatas IHSG pada hari ini akan bersifat sementara, tetapi hal itu dapat dimanfaatkan untuk mengakumulasi saham-saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI0, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Wika Beton Tbk (WTON), PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).[abr]

0 comments