IEE Series 2025: Sustainability Menjadi Katalis Transformasi Industri Indonesia
![Ambiance Hari kedua IEE Series pekan Construction and Engineering Week [02]](https://nos.jkt-1.neo.id/ivoox/media_public/1757669688835_upload_c1d221db00acf3e1b11a24b8c4eb021c.webp)
IVOOX.id - Di tengah urgensi global menuju industri rendah karbon, Indonesia Energy & Engineering (IEE) Series 2025 kembali mengangkat tema “Sustainability for Industrial Transformation”. Tema ini menjadi jawaban atas tantangan pembangunan dan transisi energi nasional, dengan membawa semangat integrasi antara teknologi inovatif, regulasi tangguh, serta kolaborasi antara regulator, industri, dan pelaku usaha.
Melalui rangkaian IEE Series 2025, Pamerindo Indonesia selaku penyelenggara menegaskan bahwa keberlanjutan bukan lagi sekadar tujuan, melainkan katalis utama yang mendorong transformasi industri secara menyeluruh. Kebutuhan akan inovasi teknologi yang mendukung keberlanjutan transformasi industri semakin mendesak seiring pesatnya pembangunan nasional. Data menunjukkan sektor konstruksi Indonesia tumbuh rata-rata 5–6 persen per tahun, sementara populasi perkotaan diproyeksikan mencapai 65 persen pada tahun 2050. Pertumbuhan ini menuntut solusi yang lebih efisien, rendah emisi, dan ramah lingkungan agar pembangunan infrastruktur dapat berjalan selaras dengan keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Melalui IEE Series 2025, berbagai teknologi mutakhir seperti alat berat bertenaga listrik, material rendah karbon, dan sistem manajemen sumber daya yang cerdas dihadirkan untuk menjawab tantangan tersebut, sekaligus mendukung target pembangunan berkelanjutan Indonesia.
“Melalui inovasi, kolaborasi, dan ruang komunikasi terkait perkembangan teknologi, regulasi serta isu nasional, kami berharap IEE Series menjadi ajang internasional yang mempertemukan teknologi global dengan kebutuhan Indonesia. Pameran ini adalah platform nyata untuk menciptakan industri hijau, memperkuat pembangunan yang lebih berkelanjutan, serta mendukung misi Net Zero Emissions 2060,” ungkap Lia Indriasari, Country Manager Pamerindo Indonesia.
Pada 10–13 September 2025, Construction & Engineering Week menghadirkan lima sektor utama: konstruksi, material bangunan, beton & teknologi, pengelolaan air dan limbah, serta manajemen bencana dan perlindungan sipil. Seluruhnya terwakili dalam pameran Construction Indonesia, Concrete Show South-East Asia, Building Systems & Automation Indonesia, Water Indonesia, serta ADEXCO (Asia Disaster Management & Civil Protection Expo & Conference). Diikuti lebih dari 600 perusahaan dari 40 negara, pekan pertama ini dipenuhi oleh berbagai inovasi teknologi untuk mendukung transformasi industri berkelanjutan.
![Ambiance Hari kedua IEE Series pekan Construction and Engineering Week [01]](https://nos.jkt-1.neo.id/ivoox/media_public/1757669696578_upload_bf8abb5d4443ad06697c11c42b180684.webp)
Sejumlah brand tersebut memperkenalkan EV Truck, EV Wheel Loader dan EV Crawler Excavator hingga Dump Truck berbahan bakar bio-diesel. Unit-unit tersebut dihadirkan sebagai unit yang lebih ramah lingkungan dan berkontribusi pada pengurangan emisi karbon di sektor konstruksi. Di hari kedua IEE Series 2025 ini pun Hexindo pertama kalinya meluncurkan unit EV Truck mereka di pasar Indonesia, yaitu eAUMAN C, sebagai produk EV pertama mereka. Kehadiran berbagai teknologi ini menjadi bukti nyata komitmen industri dalam mendukung target pembangunan berkelanjutan Indonesia, sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bagaimana sektor alat berat juga tengah bertransformasi menuju solusi yang lebih hijau.
Selama pameran, berlangsung pula sejumlah diskusi industri, seperti Construction Talk bertema “Smart Building Integration and Electrical Grid: Achieving Energy Efficiency and Resilience”. Diskusi ini membahas efisiensi energi dan otomatisasi melalui teknologi smart building, dengan narasumber dari Prakarsa Jaringan Cerdas Indonesia (PJCI), Asia Pacific Urban Energy Association (APUEA), Masyarakat Konservasi dan Efisiensi Energi Indonesia (MASKEEI), serta Green Building Council Indonesia (GBCI). Perbincangan menyoroti tantangan penurunan emisi global, di mana konservasi energi melalui efisiensi menjadi langkah penting selain transisi ke energi terbarukan. Salah satunya, yaitu teknologi smart grid yang memungkinkan sistem bangunan merespon kebutuhan energi dengan memanfaatkan IoT (Internet of Things), otomatisasi, kecerdasan buatan (AI), dan komunikasi real-time (RTC).
Di luar pameran teknologi, IEE Series 2025 juga bekerjasama dengan Repair Project yang mengubah sampah plastik Sungai Citarum menjadi papan tahan lama yang kemudian menjadi bahan plakat, podium panggung, hingga furnitur yang digunakan di area pameran. Selain itu, IEE Series 2025 juga menegaskan inisiatif keberlanjutannya di industri MICE melalui kerjasamanya dengan Rappo untuk mengolah sisa materi pameran tahun sebelumnya, seperti banner, menjadi merchandise dan decking-tiles. Hal ini dicanangkan demi mengurangi sampah hasil pameran, sekaligus membangun ekosistem keberlanjutan di industri MICE.

Semua inovasi keberlanjutan, seminar-seminar bertopik kemajuan ekosistem hijau, serta kolaborasi dan edukasi terkait keberlanjutan ini bisa disaksikan secara langsung selama dua pekan IEE Series 2025. Para peserta dan pengunjung dapat menghadiri rangkaian IEE Series 2025 secara gratis pada 10–13 September dan 17–20 September 2025. Selain itu, seluruh konten juga bisa diakses secara virtual melalui IEE VExpo di https://vexpo.iee-series.com/.

0 comments