Hilal Awal Ramadan 1445 H Masih Rendah | IVoox Indonesia

May 7, 2025

Hilal Awal Ramadan 1445 H Masih Rendah

Kemenag soal posisi Hilal
Anggota Tim Hisab Rukyat Kemenag H. Cecep Nurwendaya sedang menerangkan posisi hilal di Indonesia pada saat Maghrib di tanggal 10 Maret 2024 atau 29 Syakban 1445 H. IVOOX/Rinda Suherlina

IVOOX.id - Anggota Tim Hisab Rukyat Kemenag H. Cecep Nurwendaya mengungkapkan posisi hilal di Indonesia secara astronomis masih berada di bawah kriteria baru MABIMS (Menteri Agama Brunei Indonesia Malaysia Singapura).

"Posisi hilal di Indonesia pada saat Maghrib di tanggal 10 Maret 2024 atau 29 Syakban 1445 H masih berada di bawah kriteria baru MABIMS, sehingga kemungkinan tidak dapat teramati," kata Cecep di Auditorium HM Rasjidi Kantor Kementerian Agama Jakarta, Minggu (10/3/2024). 

Menurut Cecep secara umum di seluruh wilayah Indonesia, posisi hilal pada 29 Sya'ban 1445 H sudah berada di atas ufuk. Namun masih berada di bawah kriteria imkanur rukyat MABIMS.

Cecepa mengatakan MABIMS menetapkan bahwa secara astronomis, hilal dapat teramati jika bulan memiliki ketinggian minimal 3 derajat dan elongasinya minimal 6,4 derajat.

"Sementara pada saat Magrib tinggi hilal di seluruh wilayah Indonesia berada antara: - 0° 20‘ 01“ (-0,33°) s.d. 0° 50‘ 01“ (0,83°) dan elongasi antara: 2° 15‘ 53“ (2,26°) s.d. 2° 35‘ 15“ (2,59°)," katanya.

Maka, lanjut Cecep, jika data tersebut dikaitkan dengan potensi rukyatul hilal, secara astronomis atau hisab, dimungkinkan awal bulan Ramadan jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024. 

"Bila melihat angka tersebut, hilal menjelang awal Ramadan 1445 H pada hari rukyat ini secara teoritis dapat diprediksi tidak akan terukyat, karena posisinya berada di bawah kriteria Imkan Rukyat tersebut," jelas Cecep. 

0 comments

    Leave a Reply