Harga CPO Tertekan Prediksi Kenaikan Produksi di Malaysia

iVOOXid, Jakarta – Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dibuka pada posisi 2.630 ringgit per ton di Malaysia pada Rabu (02/08/2017), atau lebih rendah dibandingkan dengan harga pada sesi penutupan sehari sebelumnya.
“Penurunan harga CPO tersebut disebabkan oleh ekspektasi kenaikan produksi CPO dalam beberapa bulan mendatang di Malaysia dan penurunan harga minyak kedelai di Amerika Serikat (AS),†ujar Faisyal, analis komoditas PT Monex Investindo, di Jakarta, Rabu (02/08/2017).
Seperti diketahui, harga minyak kedelai di AS ditutup turun lebih dari 3% pada Selasa (01/08/2017) karena adanya perbaikan tak terduga dalam kondisi panen di AS, sehingga langkah itu meredakan kekhawatiran bahwa cuaca panas akhir-akhir ini akan menurunkan produksi kedelai.
Faisyal mengemukakan, peningkatan produksi CPO di negara bagian Sabah, Malaysia Timur, yang merupakan wilayah penghasil sawit terbesar di Malaysia, terlihat signifikan pasca pemulian dari serangan badai El Nino dibandingkan dengan wilayah penghasil sawit lainnya di Malaysia.
Kendati demikian, menurut Faisyal, para trader juga belum sepenuhnya yakin terhadap kelanjutan kenaikan produksi karena para produser mengatakan bahwa beberapa pohon sawit masih terkena dampak yang tersisa dari el Nino yang merusak tanaman.
Secara teknikal, demikian Faisyal, titik resistensi harga CPO di Malaysia berada kuat di posisi 2.700 ringgit per ton. Akan tetapi, sebelum mencapai posisi tersebut, harga CPO di Malaysia harus terlebih dahulu menembus level 2.665 ringgit per ton.
“Sementara itu, titik support harga CPO di Malaysia berada di posisi 2.615 ringgit per ton, bahkan diperkirakan dapat meluncur lebih dalam lagi hingga mencapai 2.580 ringgit per ton,†pungkas Faisyal.[abr]

0 comments