Hanya 3 Partai Ini Yang Mendapatkan Efek Ekor Jas | IVoox Indonesia

July 24, 2025

Hanya 3 Partai Ini Yang Mendapatkan Efek Ekor Jas

Hanya-3-Partai-Ini-Yang-Mendapatkan-Efek-Ekor-Jas-doc.partai-ivoox.id_

IVOOX.id, Jakarta - Elektoral calon presiden dan calon wakil presiden tak berdampak kepada semua partai. Hanya tiga partai politik yang mendapatkan efek ekor jas tersebut yakni PDI Perjuangan, PKB, dan Partai Gerindra.


Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Rully Akbar mengatakan PDI Perjuangan saat ini terasosiasi dengan Joko Widodo. Sedangkan, PKB terasosiasi dengan Ma'ruf Amin.


Sementara itu, Gerindra mendapat efek ekor jas dari pengusungan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.


"Tiga partai ini yang mendapat dampak dari capres dan cawapres," kata Rully dalam rilis hasil quick count di Kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jakarta, Kamis, 18 April 2019.


Efek itu pun membuat perolehan suara ketiga partai tersebut meningkat pada Pemilu 2019. Dari hasil hintung cepat LSI Denny JA, PDI Perjuangan meraih suara 19,80 persen atau naik dari sebelumnya 18,95 persen pada Pemilu 2014, PKB mendapatkan 9,56 persen atau naik dari sebelumnya 9,04 persen, dan Gerindra juga naik dari 11,81 persen pada 2014 menjadi 12,50 persen.


Selain ketiga partai tersebut, PKS juga mengalami kenaikan 1,25 persen dalam Pemilu 2019 ini. Dari 6,79 persen pada 2014, menjadi 8,04 persen.


PKS mengalami kenaikan karena memiliki pemilih yang militan, dan calon anggota legislatif yang diusung memberikan dampak positif.


Sementara itu, partai lainnya mengalami penurunan seperti Demokrat yang hanya mendapatkan suara 6,81 persen dari 10,19 persen pada Pemilu 2014, PAN mendapatkan 6,16 persen dari sebelumnya 7,59 persen, dan PPP hanya 4,34 persen dari sebelumnya 6,53 persen.


Bahkan, Hanura yang pada Pemilu 2014 meraih 5,26 persen suara, kini merosot tajam dengan hanya 1,85 persen. Hal itu juga membuat Hanura tak mendapat kursi di Senayan, karena ambang batas parlemen sebesar 4 persen.


Rully menyampaikan masuknya Oesman Sapta Odang (OSO) sebagai ketua umum tidak mampu mendongkrak suara Hanura. Bahkan, kata dia, partai tersebut terancam hilang.


"Kalah dengan partai partai yang sudah besar lainnya," pungkas Rully.

0 comments

    Leave a Reply