Fokus APJII 2026 pada Penguatan Ekosistem Internet Indonesia | IVoox Indonesia

December 19, 2025

Fokus APJII 2026 pada Penguatan Ekosistem Internet Indonesia

Ketua Bidang Sistem Informasi, Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Anggota APJII Danang Wijayanto
Ketua Bidang Sistem Informasi, Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Anggota APJII Danang Wijayanto saat menyampaikan paparannya dalam acara "Temu Nasional Pegiat Literasi Digital" di Jakarta Selatan pada Selasa (16/12/2025). (ANTARA/Farhan Arda Nugraha)

IVOOX.id – Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menjelaskan tiga fokus upaya penguatan ekosistem internet di Indonesia yang akan dilakukan pada 2026, salah satunya menghadirkan internet yang lebih terjangkau dan merata hingga ke daerah. 

"Kami dari APJII dengan 1400 lebih anggota mendorong pemerataan internet yang setara," kata Ketua Bidang Sistem Informasi, Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Anggota APJII, Danang Wijayanto, dalam acara "Temu Nasional Pegiat Literasi Digital" di Jakarta Selatan pada Selasa (16/12/2025), dikutip dari Antara.

Danang menyoroti, terdapat ketimpangan harga layanan internet dengan kualitas baik antara Pulau Jawa dan wilayah Indonesia Timur. Hal itu disebabkan oleh perbedaan jangkauan backbone jaringan antar wilayah.

"Di Jawa, apalagi di Jakarta, (kisaran harga) internet mungkin pada angka Rp200.000-300.000 Tapi di Maluku dan Papua itu harganya hampir dua kali lipat untuk dapat internet yang lebih bagus," ujar dia.

Oleh karena itu, pemerataan akses internet terjangkau menjadi penting agar seluruh masyarakat Indonesia, termasuk pelaku digital dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), dapat menikmati layanan internet berkualitas lebih mudah dan murah.

Kedua, APJII akan memperkuat kerja sama antar pelaku ekosistem internet seperti komunitas hingga pelaku industri agar pembangunan tidak berjalan tumpang tindih sehingga layanan internet menjadi makin stabil.

Ketiga, mendorong kebiasaan pemakaian internet yang aman bagi pengguna. Menurut Danang, masih banyak pengguna internet yang tanpa sadar membocorkan data pribadi di media sosial.

Ketika terjadi kasus penipuan atau insiden keamanan siber, kesalahan kerap langsung diarahkan kepada penyedia layanan internet.

Padahal, para penyedia layanan telah menyiapkan dan merancang sistem keamanan siber untuk melindungi penggunanya, sehingga persoalan keamanan tidak selalu bersumber dari penyedia layanan internet.

Oleh karena itu, APJII berupaya untuk memberikan edukasi digital kepada masyarakat untuk mendorong kebiasaan menggunakan internet secara aman.

"Mari kita wujudkan ekosistem internet Indonesia yang tangguh, merata, dan berkelanjutan untuk masa depan digital yang lebih baik," ucap Danang.

0 comments

    Leave a Reply