September 30, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Fenomena Bisnis Es Teh yang Menjamur

IVOOX.id - Minuman segar es teh sedang menjadi bisnis yang paling digandrungi masyarakat. Gerai es teh manis dengan berbagai macam merek dagang, seperti es Teh Poci, Es Teh Solo, hingga Es Teh Nusantara bertebaran di jalan-jalan, terutama jalan-jalan perkampungan. Bahkan nyaris setiap 10-20 meter berdiri mini both es teh manis di pinggir jalan dan itu hanya di sisi kiri saja belum di sisi kanannya.

Mayoritas model bisnis es teh manis ini adalah franchise atau waralaba. Dengan risiko usaha yang kecil dan modal yang cukup terjangkau menjadi usaha ini banyak diminati. Ditambah sekarang es teh manis tengah naik level baik dari segi rasa maupun penampilan.

Dulu, es teh cenderung berpenampilan sangat sederhana, cukup disajikan di gelas atau diplastik. Kini tersaji dalam kemasan gelas plastik yang menarik dan instagramable.

Afiaty (25 tahun) mencoba peruntungannya ber-waralaba es teh manis yang sedang tren tersebut. Dia membuka lapak es teh manis Solo di pinggir jalan raya di Jalan Fatahillah, Watubelah, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon.

Beruntung rumahnya persis dipinggir jalan raya, sehingga tak perlu mengeluarkan biaya sewa lapak. Biaya franchise Rp3,5 juta dengan total modal hingga 7 juta.

"Untuk modalnya sendiri modal awal bersih dengan perlengkapan juga bahan baku itu di total-total sampai Rp7 juta, beli merk hingga perlengkapan lainnya di luar itu," tutur Afiaty.

Setiap harinya, Afiaty mampu menjual 20-25 gelas selama tiga pekan berjualan. Dia mulai menggelar lapaknya sejak pukul 09.00 dan tutup pukul 22.00 WIB.

Namun juga kerap tutup lebih awal dari biasanya, jika bahan racikan es tehnya sudah habis. Tidak hanya es teh manis, dia juga menyajikan berbagai varian rasa yang menawarkan kenikmatan berbeda dari es teh pada umumnya. 

"Untuk rata-rata sehari itu, untuk awal, saya udah buka seminggu ini itu dihitung rata-rata per hari 20 sampai 25 cup, itu sudah angka yang cukup signifikan ya gitu, dari hari pertama atau hari kedua itu pergerakannya grafiknya naik," jelas Afiaty.

Tidak hanya sekedar ikutan tren, Afiaty mengaku melakukan riset terlebih dulu sebelum memutuskan untuk berjualan es teh manis. Menurutnya es teh manis merupakan minuman yang cocok dengan lidah kebanyakan orang Indonesia, sehingga lebih mudah menjualnya. Kendati persaingan antar penjual es teh manis cukup ketat, pedagang es teh manis kekinian terebut lantaran semakin menjamur.

"Saya melihat bahwa produk ini tuh umum sekali dan banyak orang yang suka, condong lebih banyak cocok di lidah orang banyak,” kara Afiaty.

Bagi dirinya, menjagga kualitas cita rasa es teh manis racikannya merupakan kunci untuk menggaet dan menjaga konsumen. Dia percaya, orang yang memang suka dengan es teh rela membayar sedikt lebih mahal untuk mendapatkan es teh manis sesuai selera. Dia menjamin es teh yang dijual tidak cuma asal manis, tapi juga wangi sepet dan kental.

“Banyak es teh yang murah, cuman rasanya mungkin kualitasnya beda dengan yang harga es teh nya agak mahal. Pecinta teh pasti berani untuk beli yang memang kualitasnya baik walaupun harganya lebih mahal sedikit," ungkapnya.

Menjamurnya Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) es teh manis sebenarnya bukanlah fenomena baru di Indonesia. Bahkan sejak dulu mulai dari warung kecil di pinggir hutan hingga kafe di tengah kota dipastikan menyajikan es teh manis.

Karena memang minuman es teh cukup digemari oleh masyarakat Indonesia National Geographic dalam artikelnya The Worlds Top Drink menempatkan teh sebagai minuman paling populer di dunia. 

“Saya lebih suka teh dibanding kopi, termasuk es teh. Selain harganya lebih murah, teh minuman kesukaan keluarga turun temurun,” kata Ali salah satu pelanggan es teh Manis.

0 comments

    Leave a Reply