ESDM Desak PLN Tuntaskan Program Konversi PLTD ke EBT | IVoox Indonesia

May 2, 2025

ESDM Desak PLN Tuntaskan Program Konversi PLTD ke EBT

MenteriESDM terkait PLN
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif saat ditemui di Kementerian ESDM, menyampaikan harga BBM nonsubsidi tetap ditahan oleh Pertamina hingga Juni 2024. IVOOX/Rinda Suherlina

IVOOX.id - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meminta PT PLN (Perusahaan Listrik Negara) segera menuntaskan program dedieselisasi atau konversi pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) ke pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT).


Arifin mengungkapkan, pemerintah terus mendorong agar PLN dapat merealisasikan program dediesielisasi dengan kapasitas 1,6 GW yang direncanakan tiga tahun lalu itu.

"Harusnya sih jalan, kita dorong terus. (Apalagi) kita kasih (harga) gas untuk listrik kan gak mahal-mahal. Eksekusinya aja nanti tolong tanya PLN sampai sejauh mana tuh ada 1,6 GW yang kita programkan 3 tahun lalu belum jalan," ujar Arifin di Kementerian ESDM, Jumat (8/3/2024). 

Tak hanya mendorong dediesielisasi pada 1,6 GW PLTD, Kementerian ESDM juga kata dia meminta PLN menyertakan program dedieselisasi untuk 2.200 unit pembangkit kecil.

Program dedieselisasi ini dinilai sebagai sebuah lompatan besar dalam pencapaian Net Zero Emission pada tahun 2060. Nantinya, PLTD tersebut akan dikonversi dengan teknologi terbaru berbasis ramah lingkungan.

Pada Desember 2023 PT PLN menggandeng tiga perusahaan energi yaitu ib vogt GmbH asal Jerman, PT Indika Energy Tbk dan Infraco Asia Development Pte., Ltd yang ditandai dengan penandatanganan Letter of Intent (LOI) untuk mendukung program dedieselisasi tersebut.

Program ini akan dibagi ke dalam dua klaster, yaitu kolaborasi PLN Nusantara Power dan ib vogt GmbH untuk mendorong dedieselisasi di klaster pertama yang meliputi wilayah Indonesia bagian Barat.

Sementara kolaborasi PLN Indonesia Power, PT Indika Energy Tbk dan Infraco Asia Development Pte.,Ltd. bersama-sama akan mendorong dedieselisasi di klaster kedua yang meliputi wilayah Indonesia bagian Timur.

0 comments

    Leave a Reply