Empat Korban Banjir Ditemukan Meninggal Dunia, Warga Bali Masih Diminta Waspada | IVoox Indonesia

September 20, 2025

Empat Korban Banjir Ditemukan Meninggal Dunia, Warga Bali Masih Diminta Waspada

Tim SAR gabungan mengevakuasi empat jenazah korban banjir di Waduk Tukad Badung, Denpasar
Tim SAR gabungan mengevakuasi empat jenazah korban banjir di Waduk Tukad Badung, Denpasar, Kamis (11/9/2025). ANTARA/HO-Basarnas Bali

IVOOX.id – Tim SAR gabungan menemukan empat korban banjir di Denpasar, Bali, dalam keadaan meninggal dunia pada hari kedua pencarian, Kamis, 11 September 2025.

"Keempat korban yang ditemukan adalah perempuan, selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Prof Ngoerah menggunakan ambulans Al Mandiri, ambulans BPBD, dan ambulans Namru untuk proses identifikasi," kata Kepala Kantor Basarnas Bali I Nyoman Sidakarya, di Denpasar, Kamis (11/9/2025), dikutip dari Antara.

Diketahui hujan intensitas tinggi yang melanda Bali terutama Denpasar, Badung, Gianyar, dan Jembrana sejak Selasa, 9 September 2025, lalu mengakibatkan banjir besar di berbagai titik pada Rabu, 10 September 2025.

Banjir yang diakibatkan oleh luapan sungai menghanyutkan sejumlah korban, hingga Rabu malam Basarnas Bali melaporkan di Denpasar saja telah ditemukan tiga korban meninggal dunia atas nama Nadira, Ni Wayan Lenyot, dan Dedek Rio Adi Saputra.

Sementara enam orang masih dalam pencarian atas nama Ni Ketut Merta, Made Sawitri, Tasnim, Farwa Husein, Amin Suwandi, dan Maimunah, sehingga pencarian hari kedua dilakukan.

"Pagi tadi sejak pukul 06.00 Wita tim SAR gabungan melanjutkan pencarian dengan fokus di sepanjang titik awal yaitu aliran sungai Tukad Badung hingga Waduk Tukad Badung," ujarnya.

Pada pukul 07.59 Wita tim SAR gabungan yang ada di lokasi menerima informasi dari nelayan bahwa ada penemuan dua jenazah di rawa-rawa muara Waduk Tukad Badung.

“Tim langsung bergerak ke tempat penemuan, dan ketika tim SAR melakukan evakuasi, kembali terlihat satu jenazah, tak berselang lama, satu jenazah lainnya ditemukan sekitar pukul 09.40 Wita,” kata Sidakarya.

Kepala Basarnas Bali itu belum dapat mengkonfirmasi identitas korban yang ditemukan hari ini, namun salah satu jenazah ditemukan membawa tas kecil yang di dalamnya berisi kartu koperasi simpan pinjam atas nama Nyoman Sari.

Sementara itu jenazah lainnya tidak ditemukan barang-barang sebagai petunjuk identitasnya.

"Untuk identitasnya kami menunggu hasil dari Rumah Sakit Prof Ngoerah, untuk menghindari informasi yang simpang siur," kata Sidakarya.

Selanjutnya tim SAR melakukan penyisiran pukul 11.00 Wita menggunakan lima unit kano milik nelayan setempat dengan jumlah personel 10 orang.

“Arah pencarian menyisir rawa-rawa hingga perairan dekat Benoa, pukul 12.35 Wita tim SAR gabungan telah selesai melakukan penyisiran dengan hasil masih nihil,” ujarnya.

Sementara, pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jembrana, Bali, menetapkan status darurat bencana bagi daerahnya setelah banjir besar melanda wilayah tersebut dan merenggut korban jiwa.

"Saya perintahkan BPBD membuka posko dan dapur umum. Dapur umum juga harus dibuka di desa dan kelurahan yang terdampak agar cepat memenuhi kebutuhan pokok masyarakat," kata Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan saat rapat koordinasi membahas bencana banjir di daerah tersebut di Negara, Kabupaten Jembrana, Kamis (11/9/2025), dikutip dari Antara.

Dia juga mengingatkan distribusi bantuan harus cepat, namun tetap terkoordinasi agar tepat sasaran.

“Penanganan di lapangan sudah dilakukan sangat sigap. Namun kita menyadari, bantuan yang tersedia belum sepenuhnya mencukupi karena kebutuhan biaya yang sangat besar,” katanya.

Karena cuaca masih tidak menentu, kata dia, kepada masyarakat diimbau untuk tetap waspada menjaga keselamatan diri. "Saat bencana datang ikuti arahan petugas. Tetap utamakan keselamatan diri dan keluarga," katanya.

Pemkab Jembrana, kata dia, juga membuka bantuan dari berbagai pihak sebagai wujud solidaritas dan gotong royong.

Bupati Badung mencatat jumlah kerugian materiil akibat banjir yang terjadi di daerah itu mencapai Rp15 miliar.

"Kemarin hitung-hitungan lebih kurang sekitar Rp15 miliar dan itu ada fasilitas umum (Fasum), tempat ibadah, jalan-jalan, fasilitas publik yang banyak kita lihat. Kalau rumah rata-rata kena banjir saja," katanya.

Meskipun demikian, pihaknya tengah menyiapkan santunan kepada warga yang terdampak banjir.

Santunan tersebut sudah disiapkan Pemkab Badung, tinggal menunggu hasil perhitungan dari Dinas Sosial.

Terpisah, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan kementeriannya bergerak cepat membuka akses jalan nasional yang terdampak banjir di Bali.

Dody menegaskan komitmen Kementerian PU dalam penanganan bencana di seluruh Indonesia.

“Kami terus memprioritaskan keselamatan dan kenyamanan masyarakat terdampak. Kementerian PU akan memberikan dukungan penuh dalam menangani dampak banjir di Bali,” kata Dody dikutip dari Antara, Kamis (11/9/2025).

Kementerian Pekerjaan Umum mengerahkan alat berat dan tim tanggap darurat guna mempercepat proses penyurutan air serta membuka kembali akses jalan nasional yang sempat lumpuh akibat bencana banjir di Kota Denpasar, Bali, pada .

Beberapa ruas jalan yang terdampak banjir dan dapat ditangani yaitu Jembatan di TLB Muntur (Sp. Tohpati - Sakah) STA Km 6+400, Underpass Simpang Dewaruci, Jalan Kargo Km 4+800 Denpasar, Jalan Kargo Km 5+100, Denpasar.

Kemudian Jalan Mengwitani Km 11+500, Jalan A. Yani (Tabanan) Km 16+825, Jalan A. Yani – Jalan Udayana (Negara) Km 96+800, Jalan Sudirman - Gajahmada (Negara) Km 90+980, Pekutatan – Antosari Km 41+600, dan Kosamba – Angentelu Km 54+400.

Selain itu, Kementerian PU juga telah menyiagakan personil tim reaksi cepat yang siaga selama 24 jam di lokasi bencana serta alat berat dan bahan apabila diperlukan.

Identifikasi lanjutan telah dilakukan dengan melakukan pengecekan infrastruktur serta memantau kondisi di lapangan untuk memastikan proses penanganan berjalan dengan baik.

Kemudian ditambah dengan pengerahan dua unit pompa mobile untuk mempercepat proses penyurutan genangan. Pembersihan material banjir juga dilakukan di berbagai titik strategis.

Berdasarkan data BNPB per Rabu, banjir melanda enam kabupaten/kota, yakni Kota Denpasar, Kabupaten Jembrana, Gianyar, Klungkung, Badung, dan Tabanan.

Banjir tersebut telah menelan sembilan orang tewas (lima orang di Denpasar, dua orang di Jembrana, 1 orang di Gianyar, dan satu orang di Badung) serta dua orang dinyatakan hilang, dan lima orang meninggal di Denpasar.

BNPB juga mencatat sebanyak 202 kepala keluarga (KK) atau 620 jiwa terdampak banjir akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Bali sejak Selasa.

Bali dalam Status Tanggap Darurat

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyatakan Bali saat ini berstatus tanggap darurat bencana akibat banjir yang melanda hampir seluruh wilayah terutama Denpasar, Jembrana, Badung, dan Gianyar.

“Pak Gubernur malam ini sudah tanda tangan, tadi kami diskusi semula tanggap darurat bencana itu akan ditetapkan dua minggu tetapi karena sifat bencananya ternyata tidak terlalu besar maka akan diralat menjadi cukup satu minggu,” kata dia di Denpasar, Rabu (10/9/2025), dikutip dari Antara.

Kepala BNPB meminta masyarakat tak panik dengan status ini sebab tanggap darurat bencana dilakukan untuk kebutuhan administrasi agar pihaknya bisa lebih optimal membantu Pemprov Bali.

“Kalau menetapkan status darurat seolah-olah tidak mampu, darurat ini tidak ada kaitannya dengan kemampuan penanganan seorang pemimpin, karena terkait bencana tidak ada pemimpin sehebat apapun bisa menangani sendirian, darurat ini supaya kita berkolaborasi, pemerintah pusat juga bisa memberikan bantuan,” ujarnya.

Setelah penetapan status tanggap darurat bencana malam ini, maka pemerintah dapat langsung melakukan langkah-langkah perbaikan, rehabilitasi, dan rekonstruksi pasca-bencana.

BNPB sendiri pada tahap awal datang untuk membawa bantuan logistik senilai Rp1.015.196.000 yang terdiri atas satu perahu karet dan mesin, 300 paket sembako, 200 selimut, 200 matras, tiga unit pompa alkon 2HP, dua unit tenda pengungsi, dan 50 unit tenda keluarga.

“Tahap awal tadi itu kalau diuangkan Rp1 milyar lebih ditambah genset, pompa, sekitar Rp5 milyar, itu akan berkembang, besok ke tempat pengungsi mungkin butuh lagi bajunya, pakaian dalamnya, intinya semua kebutuhan masyarakat terdampak kami akan lengkapi ya,” kata Suharyanto.

Setelah melakukan rapat koordinasi dan pemantauan sendiri, Kepala BNPB menemukan bahwa banjir di Bali disebabkan oleh curah hujan tinggi akibat gelombang ekuatorial rossby.

Menanggapi bencana banjir tersebut, Wakil Gubernur (Wagub) Bali I Nyoman Giri Prasta mengakui pembangunan yang masif menjadi salah satu penyebab banjir yang melanda Bali terutama Denpasar, Badung, Gianyar, dan Jembrana.

“Pasti, pasti ada dampak (pembangunan masif), semuanya ada dampak, cuma kita harus berpikir bagaimana kita mencarikan sebuah solusi,” kata dia usai meninjau posko pengungsian korban banjir di Denpasar, Kamis (11/9/2025), dikutip dari Antara.

Alih-alih saling menyalahkan, Wagub Giri menjadikan banjir besar kemarin sebagai evaluasi dari maraknya alih fungsi lahan dan perubahan iklim yang seketika terjadi.

“BNPB sudah menyampaikan air hujan yang semestinya turun untuk sebulan, ini turunnya itu hanya satu setengah hari, ini luar biasa memang, tapi kita tidak akan pernah menyalahkan siapa-siapa, mari kita berbenah dan segala sesuatu itu akan kita perbaiki dengan baik,” ujarnya.

Selain menjanjikan perbaikan, Pemprov Bali juga menjamin akan dilakukan pembatasan pada alih fungsi lahan.

“Sudah pasti, alih fungsi lahan sudah pasti ada pembatasan,” ucapnya singkat.

Namun untuk saat ini mengingat Bali telah berstatus tanggap darurat bencana, Giri Prasta mengatakan Pemprov Bali lebih awal mengeluarkan arahan mitigasi untuk mengantisipasi perubahan iklim tak terduga.

Seperti hujan intensitas tinggi sejak Selasa lalu yang semestinya Bali memasuki musim kemarau namun diterjang gelombang rossby dan kelvin sehingga terjadi banjir di banyak titik.

Selanjutnya Pemprov Bali bersama Pemkot Denpasar sepakat fokus berkolaborasi untuk bantuan ganti rugi, peralatan dan barang para pedagang yang hanyut dan rusak, yang diganti dari APBD Provinsi Bali dan Kota Denpasar.

Anggaran provinsi sendiri untuk kebencanaan saat ini sebesar Rp 40 miliar, namun jika kurang akan dilakukan opsi realokasi atau berbagi dengan Kota Denpasar.

Wagub Giri mengakui banjir besar di Bali kemarin akan berpengaruh terhadap kunjungan pariwisata, namun ia menyakini kondisi ini dapat dilewati jika melihat semangat gotong royong warga.

“Saya kira dapat pasti ada (dampak pariwisata) tapi tidak begitu banyak, sekarang kan sudah dilihat oleh masyarakat internasional, terutama wisatawan, bahwa cara penanganan pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, kota sampai ke masyarakatnya sendiri luar biasa gotong royong,” ujarnya.

0 comments

    Leave a Reply