Ekonomi China Membaik, Harga Komoditas Global Balik Pulih | IVoox Indonesia

May 2, 2025

Ekonomi China Membaik, Harga Komoditas Global Balik Pulih

1-125

iVooxid, ‎Jakarta - Bank Indonesia (BI) melihat perlambatan ekonomi China tampaknya sudah mulai mereda sejak 2010. Pertumbuhan ekonomi Tiongkok sendiri terus mengalami penurunan hingga awal tahun 2016.

"Kekhawatiran negara-negara berkembang seperti Indonesia, sepertinya sudah bisa melihat peluang pertumbuhan ekonomi China yang saat ini sudah memulih," kata Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara‎ di Jakarta, Kamis (1/12/2016).

Pernyataan Mirza tersebut sejalan dengan perekonomian China yang sampai di kuartal III-2016 tercatat sebesar 6,7 persen. Ekonomi China lebih stabil jika dibandingkan dengan periode-periode sebelumnya yang masih mengalami penurunan.

Sebagai informasi, pada kuartal I-2010 ekonomi China mampu tumbuh 12,1 persen yang kemudian menurun menjadi 9,8 persen di Kuartal IV-2010. Turun kembali di kuartal IV-2011 menjadi 8,9 persen, dan menurun drastis di kuartal IV-2012 menjadi 7,9 persen. Kuartal IV-2013 menjadi 7,7 persen, Kuartal IV-2014 jadi 7,3 persen, Kuartal IV-2015 di level 6,8 persen, dan di Kurtal I, II, III 2016 stabil di 6,7 persen.

"Pertumbuhan ekonomi China tampaknya melambatnya sudah berhenti. Jadi kalau dulu mungkin kalau tahun lalu ada kekhawatiran ekonominya terus turun di bawah 6 persen," ungkap Mirza.

Mirza mengatakan, mulai pulihnya perekonomian China nantinya akan berpengaruh pada harga komoditas yang saat ini menurun. Sehingga, kondisi tersebut tentu bakal menopang perekonomian nasional yang saat ini masih mengandalkan komoditas sebagai sumber pertumbuhan perekonomian. "Tapi sekarang ini sudah ada recovery, sehingga harga batubara, karet, CPO, nikel sudah ada perbaikan. Sehingga ekonomi nasional khususnya di daerah-daerah yang mengandalkan harga komoditas bakal membaik," tutur Mirza.

Saat ini, perekonomian di daerah-daerah seperti Sumatera dan Kalimantan sudah mengalami perbaikan. Pada kuartal III-2016 perekonomin Sumatera tumbuh 3,9 persen dan Kalimantan 2,1 persen persen atau mengalami perbaikan dibandingkan dengan kuartal-kuartal sebelumnya di 2015 yang tumbuh melemah. "Sumatera dan Kalimantan sudahrecovery dibandingkn 2015. Tapi memang ekonomi Sumatera dan Kalimantan belum kembali seperti di 2012. Tapi dengan adanya perbaikan harga komoditas Sumatera dan Kalimantan sudah recovery," pungkas Mirza.[ava]

0 comments

    Leave a Reply