Dukung Ekonomi Anak Muda, Citi Indonesia Rangkul Unesco

iVOOXid, Jakarta - Guna mendukung upaya peningkatan kesempatan perekonomian anak muda di sekitar situs Warisan Dunia dan destinasi lainnya di Indonesia yang termasuk daftar sepuluh tujuan wisata prioritas yang dideklarasikan Presiden Joko Widodo pada awal 2016, Unesco Jakarta berkolaborasi dengan Citi Indonesia (Citibank) melaksanakan program Youth Economy Empowerment in Indonesia’s Heritage Sites, through Capacity Building and Sustainable Tourism.
Program ini diselenggarakan melalui promosi sektor ekonomi kreatif dan kekayaan warisan budaya tak benda di sejumlah wilayah di seluruh Indonesia, khususnya di Jawa Tengah.
Terkait dengan itu, program pertemuan dengan para penerima manfaat yang disebut #KitaMudaKreatif: Maju Bersama Karya — “Program Pemberdayaan Anak Muda Kreatif Indonesia Melalui Dukungan Kolaborasi Unesco-Citi Indonesia†digelar pada hari ini, Senin, 30 Oktober 2017 di Galeri Komunitas, Desa Karanganyar, Borobudur, Magelang.
Kepala Sub-Direktorat Warisan Budaya Benda Dunia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Yunus Arbi menyampaikan, bahwa kerja kolaborasi antara kantor Unesco Jakarta dan Citibank Indonesia di dalam memberdayakan kelompok anak muda di dalam kerangka Warisan Budaya di sekitar Kompleks Candi Borobudur merupakan sebuah aksi nyata untuk mengeksplorasi nilai edukasi situs ini.
"Untuk itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia mendukung program capacity building ini — sebagai upaya praktis pelaksanaan tujuan strategis 5C (credibility, conservation, capacity building, communication, community) dari Konvensi Warisan Budaya Dunia," kata Yunus dalam keterangannya, Senin (30/10/2017).
Program semacam ini, bilang Yunus, tidak hanya membangun pemahaman mengenai potensi warisan budaya mereka, baik warisan budaya benda maupun tak benda, tapi juga akan mendorong kaum muda untuk memberikan suara dan perhatiannya untuk turut terlibat di dalam melindungi dan mempromosikan kekayaan Warisan Budaya mereka pada masa yang akan datang.
"Sebab merekalah pengambil keputusan hari esok untuk mengambil peran di dalam pelestarian warisan budaya dan merespon ancaman yang terus menghadang Warisan Budaya kita," ungkap Yunus.
Country Head of Corporate Affairs Citi Indonesia, Elvera N. Makki menjelaskan, dengan menjalankan program ini, perusahaan bertujuan meningkatkan jumlah anak muda di wilayah Borobudur dan Prambanan untuk memiliki pendapatan yang lebih baik, sehingga mereka bisa berkontribusi terhadap peningkatan ekonomi lokal.
Melalui kombinasi pelatihan keterampilan kerja dan persiapan kewirausahaan, anak-anak muda ini akan mendapatkan keterampilan teknis yang berdaya saing dan juga akses terhadap literasi dan inklusi keuangan. "Serta sumber-sumber daya lain yang akan mengarahkan jalan mereka menuju keberhasilan secara ekonomi, yang artinya juga mendukung Strategi Nasional untuk Pelaksanaan Inklusi Keuangan dari Presiden Joko Widodo," terang Elvera.
Di dalam program ini, ada empat kabupaten yang disasar di provinsi Yogyakarta dan Jawa Tengah, yaitu Kota Yogyakarta, Sleman, Klaten, dan Magelang, dengan memusatkan perhatian pada komunitas anak muda yang bekerja di industri kreatif, produk budaya, dan warisan budaya tak benda.
Setelah merampungkan survei terhadap anak muda, Unesco kemudian meluncurkan Pelatihan Pengembangan Usaha sejak awal September 2017 bagi lebih dari 225 anak muda di Klaten, Sleman, dan Magelang. Pelatihan ini memfasilitasi pokok-pokok permasalahan pengembangan usaha yang beragam, mulai pemasaran hingga pengelolaan keuangan dari unit usaha anak muda tersebut. Tidak hanya menyediakan pelatihan, di bawah komponen ini, Kantor Unesco Jakarta juga mendampingi dua youth center (pusat kegiatan anak muda) di Desa Karanganyar, Borobudur, Magelang dan Desa Kebon, Bayat, Klaten untuk mempromosikan produk dan meningkatkan strategi pemasaran mereka.
Director and Representative Unesco Jakarta, Shahbaz Khan menambahkan, bahwa kerja luar biasa yang dicapai bagi program pemberdayaan anak muda di wilayah dampingan Unesco-Citi Indonesia merupakan contoh unggul dari kerja sama antara badan internasional, sektor swasta, pemerintah Indonesia, dan komunitas anak muda dampingan di dalam mendukung pembangunan 10 destinasi wisata prioritas Indonesia yang dideklarasikan Presiden Joko Widodo pada 2016.
Kantor Unesco Jakarta mendukung upaya kolaborasi bersama dan menyediakan dukungan teknis di dalam menjamin promosi sektor ekonomi kreatif dan kekayaan warisan budaya tak benda Indonesia di sejumlah wilayah di seluruh negeri, termasuk 2 Situs Warisan Budaya Dunia Unesco, Borobudur dan Prambanan.
Sebagai lanjutan dari Pelatihan Pengembangan usaha tersebut, Unesco dan Citi Indonesia juga menyelenggarakan Youth Creative Competition bagi para penerima manfaat dari wilayah Yogyakarta. Youth Creative Competition menjaring 20 proposal pengembangan usaha dari 125 penerima manfaat yang disasar, yang saat ini masih menjalani proses penilaian oleh tim juri, yang terdiri dari profesional yang kompeten dan berpengalaman serta perwakilan pemerintah.
Sebayak 10 proposal terbaik yang nantinya terpilih berhak mendapatkan pendampingan lanjutan di dalam pengembangan usahanya. Pendampingan akan dilakukan secara bertahap, berupa pelatihan lanjutan sesuai kebutuhan, rekomendasi dan informasi akses untuk kerja sama pembiayaan dengan lembaga keuangan, serta dukungan pemasaran berupa showcase, promosi, buyers meeting, dan sebagainya.[ava]

0 comments