DPR Ingatkan Program Magang Nasional Harus Hasilkan Peluang Kerja Nyata | IVoox Indonesia

September 29, 2025

DPR Ingatkan Program Magang Nasional Harus Hasilkan Peluang Kerja Nyata

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Yahya Zaini
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Yahya Zaini. IVOOX.ID/doc DPR RI

IVOOX.id – Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Yahya Zaini, menilai Program Magang Nasional Fresh Graduate yang akan diluncurkan Pemerintah pada kuartal IV 2025 merupakan langkah positif untuk menjembatani lulusan perguruan tinggi dengan kebutuhan industri. Namun, ia menegaskan bahwa program ini harus berujung pada hasil konkret dalam penyerapan tenaga kerja, bukan sekadar seremoni.


Dengan target 20 ribu peserta, Yahya berharap program tersebut dapat membantu menekan angka pengangguran terdidik sekaligus memperkuat keterkaitan antara dunia kampus dengan dunia usaha. “Keberhasilan program tidak bisa diukur hanya dari jumlah peserta atau durasi enam bulan magang. Tujuan akhirnya harus jelas, menciptakan peluang kerja nyata dan berkelanjutan,” kata Yahya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (19/9/2025).

Ia juga mengingatkan agar program magang tidak berhenti pada formalitas. “Melainkan harus membuka jalan masuk ke sektor formal atau bahkan mendorong kemandirian di sektor wirausaha,” katanya.

Sebagaimana diketahui, Pemerintah akan segera meluncurkan Program Magang Nasional Fresh Graduate sebagai bagian dari paket stimulus ekonomi 2025. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut program ini ditujukan bagi lulusan perguruan tinggi dengan masa kelulusan maksimal satu tahun. Pemerintah menyiapkan anggaran Rp 198 miliar masing-masing untuk tahun 2025 dan 2026, terutama untuk penyediaan uang saku peserta. Dengan skema itu, setiap peserta berpeluang menerima hingga Rp 20 juta selama enam bulan, setara Upah Minimum Provinsi (UMP) di lokasi magang.

Yahya menekankan pentingnya kapasitas perusahaan, baik BUMN maupun swasta, untuk benar-benar mampu menjadi wadah transfer keterampilan dan peningkatan produktivitas. Ia meminta Pemerintah membuat kriteria seleksi perusahaan yang transparan. “Jadi bukan sekadar beban administratif,” tegas Politisi Partai Golkar itu.

Lebih jauh, Pimpinan Komisi Ketenagakerjaan DPR ini mendorong agar program diarahkan ke sektor prioritas yang mendukung pembangunan ekonomi nasional, seperti manufaktur, teknologi digital, energi terbarukan, hingga industri kreatif. “Dengan fokus yang tepat, investasi Rp198 miliar untuk program ini akan menghasilkan multiplier effect yang besar, menekan pengangguran sekaligus meningkatkan daya saing industri nasional,” ujarnya.

Ia juga menyoroti peluang sinergi dengan UMKM. Menurutnya, penempatan peserta magang di sektor tersebut dapat memperkuat UMKM melalui tenaga muda yang melek digital, pemasaran, dan manajemen modern. “Dengan begitu, program magang tidak hanya menyalurkan tenaga kerja, tetapi juga membangun ekosistem kewirausahaan di kalangan generasi muda,” ujar Yahya.

Dari sisi pengawasan, Yahya menegaskan pentingnya transparansi dan akuntabilitas penggunaan anggaran. “Evaluasi berkala diperlukan untuk memastikan uang saku setara UMP benar-benar diterima peserta, sekaligus menilai keberhasilan program dari sisi penyerapan kerja pasca-magang,” katanya.

“Magang nasional ini tidak boleh berhenti di seremoni. Pemerintah harus memastikan hasil akhirnya jelas, yakni tenaga kerja muda yang kompeten, produktif, dan siap bersaing, serta perusahaan yang lebih inovatif dan kuat di pasar global,” kata Yahya Zaini.


0 comments

    Leave a Reply