Dolar Terus Menguat, Harga Emas Turun 1,5% ke Titik Terendah Sejak April 2020

IVOOX.id, New York - Harga emas turun lebih dari 1,5% ke level terendah sejak April 2020 pada hari Jumat, terluka oleh reli yang tak henti-hentinya dalam dolar AS dan imbal hasil Treasury karena Federal Reserve mengadopsi sikap yang lebih agresif untuk mengendalikan lonjakan inflasi.

Spot gold turun 1,6% pada $1.643,51 per ounce setelah turun sebanyak 1,8% menjadi $1.640.20 di awal sesi.

Emas berjangka AS turun 1,8% menjadi $1.651.

"Kami melihat kekuatan dolar tanpa henti di sini dan itu akan membuat emas tetap rentan dalam jangka pendek," kata Edward Moya, analis senior OANDA.

“Ekonomi jelas menuju resesi. Risiko hard landing meningkat dan ini terus mendorong arus masuk ke dolar, yang merupakan berita buruk bagi emas.”

Dolar menyentuh level tertinggi 20 tahun, meredam permintaan untuk emas batangan yang dihargakan dengan greenback, sementara imbal hasil 10-tahun acuan melonjak ke level tertinggi sejak April 2010.

"Ini akan melihat harga (emas) diperdagangkan secara sideways selama sisa tahun ini," kata Fitch Solutions dalam sebuah catatan.

Inflasi yang melonjak telah mendorong beberapa bank sentral untuk memperketat kebijakan moneter, dengan Fed AS menaikkan suku bunga acuan semalam sebesar 75 basis poin pada hari Rabu.

Emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga A.S., karena hal ini meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil, sambil meningkatkan dolar, di mana ia dihargai.

"Emas dan logam semi-investasi lainnya seperti perak dan platinum kemungkinan akan terus berada di bawah tekanan sampai pasar mencapai puncak hawkish," kata Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank, dalam sebuah catatan.

Logam mulia lainnya juga turun tajam dan berada di laju penurunan mingguan. Spot silver turun 4% menjadi $18,86 per ounce, paladium turun 4,8% menjadi $2.066,01 dan platinum turun 4,8% menjadi $856,81.(CNBC)