Dikiritik Soal Target Pertumbuhan Ekonomi, Ini Jawaban Menkeu | IVoox Indonesia

June 2, 2025

Dikiritik Soal Target Pertumbuhan Ekonomi, Ini Jawaban Menkeu

Menteri Sri Minta Masyarakat Tenang Hadapi Gejolak Rupiah - ivoox.id
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati (Foto: kemenkeu)

IVOOX.id, Jakarta - Dalam sidang paripurna Masa Sidang V Tahun 2017 - 2018 DPR RI, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan tanggapannya terkait pandangan fraksi atas Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal pemerintah tahun 2019 yang disampaikan pada Kamis (24/5) lalu.

Terkait target pertumbuhan sebesar 5,4 - 5,8 persen di tahun 2019, Sri Mulyani mengatakan bahwa target tersebut sudah tepat jika dilihat dari potensi perekonomian. Potensi tersebut dilihat dari sisi permintaan agregat, pertumbuhan ekonomi yang ditopang oleh konsumsi, investasi ekspor dan belanja pemerintah dalam beberapa tahun terakhir.

"Pemerintah memandang bahwa perekonomian Indonesia di tahun 2019 memiliki potensi yang baik untuk mencapai pertumbuhan ekonomi pada kisaran 5,4-5,8 persen. Potensi tersebut didasarkan pada beberapa perkembangan yang telah terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Dari sisi permintaan agregat, pertumbuhan ekonomi Indonesia telah mulai ditopang secara seimbang oleh keempat mesin pertumbuhan yaitu konsumsi, investasi, ekspor dan belanja Pemerintah," jelasnya di Gedung DPR RI, Kamis (31/5).

Sebelumnya dalam pandangan fraksi, terkait pertumbuhan ekonomi pada kuartal I sebesar 5,06 persen yang dianggap membaik, PAN menilai angka tersebut tidak optimal karena belum diikuti dengan peningkatkan daya beli masyarakat.

Sedangkan Fraksi PKS juga menilai bahwa asumsi pertumbuhan ekonomi tahun 2019 yang ditetapkan dikisaran 5,4 - 5,8 persen, menunjukkan sikap pesimis pemerintah terhadap kinerja ekonomi kedepan.

Selain itu, Sri Mulyani melanjutkan, selama tiga tahun terakhir, inflasi juga pada kisaran 3,5 persen. Lebih rendah dibanding rata-rata inflasi selama sepuluh tahun terakhir sebesar 5,6 persen. Perkembangan harga domestik dan laju inflasi telah mengalami penurunan dan semakin stabil merupakan faktor penting dalam menjaga tingkat konsumsi dan daya beli masyarakat.

"Investasi secara bertahap mulai pulih kembali, ditopang oleh kesehatan sektor perbankan dan pasar modal, pelaksanaan program pembangunan infrastruktur, serta meningkatnya daya saing iklim usaha dan investasi Indonesia," ujarnya.

Disisi lain, kinerja ekspor telah mulai menunjukkan peningkatan sejak 2017 setelah beberapa tahun sebelumnya terus mencatat kontraksi.

"Capaian-capaian ini telah mampu membawa perbaikan persepsi pelaku usaha terhadap prospek investasi di lndonesia dan membawa dampak positif untuk mendorong minat investor pada pasar dalam negeri," ungkapnya.

0 comments

    Leave a Reply