Data Klaim Pengangguran Redakan Kekhawatiran Omicron, Dolar Naik

IVOOX.id, New York - Dolar AS naik terhadap sekeranjang mata uang saingan dalam perdagangan yang menipis pada hari Kamis karena penurunan dalam data klaim pengangguran mingguan membantu meredakan kekhawatiran bahwa lonjakan infeksi COVID-19 akan mengekang pemulihan ekonomi.
Klaim baru untuk tunjangan pengangguran AS turun dalam minggu menjelang Natal dan daftar tunjangan turun ke level terendah era pandemi minggu sebelumnya, data menunjukkan, menandakan tidak ada dampak pada pekerjaan dari varian Omicron yang menyebar dengan cepat.
Laporan yang lebih baik dari perkiraan pada awalnya membantu mengangkat indeks S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average ke tertinggi sepanjang masa pada hari Kamis, memperpanjang rekor rekor mereka sebelum surut di akhir perdagangan.
Penurunan klaim pengangguran terjadi bahkan ketika infeksi COVID-19 di Amerika Serikat mencapai rekor tertinggi untuk hari kedua berturut-turut, data Reuters menunjukkan.
“Pasar bosan dengan banyak risiko yang berasal dari Omicron saat ini dalam hal pertumbuhan dan rantai pasokan,” kata Adam Button, kepala analis mata uang di ForexLive.
Volume perdagangan hari libur yang rendah juga berarti bahwa pergerakan di pasar kemungkinan besar dibesar-besarkan, tambahnya. “Pada umumnya, akhir tahun didominasi oleh arus, bukan fundamental,” katanya.
Pada 03:15 waktu Timur, indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,158% pada 95,976, setelah negatif di sesi semalam.
"Pasti ada optimisme hati-hati di sekitar, meskipun dolar sebagian besar baru pulih dari penurunannya kemarin sore," kata Kit Juckes, kepala strategi FX di Societe Generale di London.
Optimisme itu bisa dilihat dalam dolar yang menjauh dari safe-haven yen Jepang, katanya.
Yen menyentuh 115,205 per dolar, terlemah dalam sebulan dan tidak jauh dari palung November di 115,51.
Euro turun 0,19% pada $ 1,1325 setelah menyentuh level tertinggi satu bulan pada hari Rabu.
Sterling naik 0,13% menjadi $ 1,3506.
Lira Turki terus merosot dan turun 4,68% menjadi sekitar 13,1 per dolar, setelah jatuh 6,9% pada hari Rabu.
Bitcoin stabil setelah dua hari kerugian. Cryptocurrency terbesar di dunia terakhir naik 0,72% pada $ 47.568, jauh dari tertinggi sepanjang masa sekitar $ 69.000 pada bulan November.(CNBC)

0 comments