Cargill Bangun Kilang Sawit Senilai 200 Juta Dolar AS di Lampung | IVoox Indonesia

October 28, 2025

Cargill Bangun Kilang Sawit Senilai 200 Juta Dolar AS di Lampung

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dalam konferensi pers Satu Tahun Kinerja Industri Kabinet Merah Putih, di Jakarta, Senin (20/10/2025). ANTARA/HO-Kemenperin

IVOOX.id – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menetapkan sub-sektor kelapa sawit sebagai salah satu prioritas utama dalam industri nasional. Program industrialisasi kelapa sawit dinilai telah mendorong pertumbuhan pusat ekonomi baru di luar Pulau Jawa. 

Salah satunya di Provinsi Lampung yang menjadi lokasi pembangunan dan pengoperasian pabrik kilang (refinery) dari PT Pacrim Nusantara Lestari Food, bagian dari Cargill. Perusahaan multinasional tersebut telah menginvestasikan senilai USD 200 juta untuk membangun kilang minyak sawit berteknologi tinggi di Lampung.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyambut baik komitmen Cargill dalam menanamkan investasi di sub-sektor industri kelapa sawit. Langkah ini dinilai sejalan dengan upaya pemerintah dalam memperkuat dan meningkatkan daya saing industri dalam negeri.

“Kami mengapresiasi langkah strategis Cargill dalam memperkuat struktur industri kelapa sawit nasional melalui investasi industrialisasi yang bernilai tinggi. Kehadiran fasilitas ini tidak hanya meningkatkan kapasitas produksi nasional, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam rantai pasok minyak nabati global yang berkelanjutan,” ujar Agus dalam siaran pers Rabu (22/10/2025).

Lebih lanjut, Plt. Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika menyampaikan bahwa industrialisasi kelapa sawit berperan penting dalam menghadirkan beragam pasokan produk.

“Industrialisasi kelapa sawit telah menyediakan pasokan bagi produk pangan, non pangan, pakan, hingga bahan bakar. Produk-produk tersebut tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik, namun turut berkontribusi pada pemenuhan permintaan pasar global,” katanya.

Investasi kilang minyak sawit berteknologi tinggi yang dilakukan oleh Cargill dilengkapi dengan kapasitas produksi mencapai 1 juta metrik ton per tahun. Fasilitas ini juga didukung dengan empat jetty miliki sendiri yang mampu melayani kapal bertipe Mothervessel hingga kapasitas 65.000 Deadweight Tonnage.

Keberadaan jetty ini memungkinkan ekspor dilakukan langsung dari Provinsi Lampung tanpa perlu melakukan proses alih muat (transshipment) ke negara lain, menjadikan proses distribusi ini menjadi lebih efisien dan kompetitif di pasar global.

Kemenperin kata ia memberikan dukungan penuh terhadap komitmen investasi Cargill di Indonesia. Pembangunan kilang (refinery) minyak kelapa sawit ini menjadi bukti konsistensi pemerintah dalam menjaga kemudahan berusaha (ease of doing business) bagi pelaku industri dalam negeri dan mewujudkan kemandirian ekonomi nasional.

“Pemerintah telah menyiapkan berbagai fasilitas dan kemudahan agar pelaku usaha industri semakin nyaman untuk membangun pabrik pengolahan di dalam negeri. Salah satunya fasilitas perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), Perizinan Berusaha Berbasis Risiko, dan fasilitas/kemudahan lainnya,” kata Putu.

Sementara, Asia Pacific Group President of Cargill Agriculture and Trading Penne Kehl menjelaskan bahwa investasi ini menjadi era kemitraan baru bagi Cargill di Indonesia.

“Kami berkomitmen untuk membangun rantai pasok yang tangguh dan berkelanjutan, serta mendukung sistem pangan global yang aman dan bertanggung jawab,” katanya.

0 comments

    Leave a Reply