Cak Imin Ingin Perkuat Kemandirian Pangan Bukan Ekspor-Impor | IVoox Indonesia

May 10, 2025

Cak Imin Ingin Perkuat Kemandirian Pangan Bukan Ekspor-Impor

Cak Imin
Calon Wakil Presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau biasa dipanggil Cak Imin saat menghadiri acara Balad Amin di Cibubur Jakarta Timur, Kamis (7/12/2023). IVOOX/Fahrurrazi Assyar

IVOOX.id - Calon Wakil Presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyampaikan gagasan untuk memperkuat kemandirian pangan agar tidak tergantung pada ekspor impor.

Pernyataan tersebut disampaikannya di hadapan ribuan sukarelawan Satu Jubir Desa di Taman Rekreasi Wiladatika, Kota Depok, Jawa Barat, pada Kamis, (7/12/2023).

Ia menyampaikan bahwa salah satu perubahan yang akan dilakukan adalah menjadikan pertanian sebagai pilihan utama dalam pembangunan nasional, menciptakan kedaulatan pangan, dan sekaligus menciptakan lapangan kerja baru melalui pengembangan agroindustri.

"Ketahanan pangan kita dan kemandirian tangan kita tidak terjaga dengan baik. Apakah kita harus bergantung tangan dari negara lain padahal tanah kita adalah tanah surga," ujar Cak Imin ungkapnya Kamis (7/12/2023). .

Isu kepemilikan lahan yang selalu muncul namun sering terlupakan di dalam setiap perjuangan, diharapkan tidak akan terlupakan lagi dan terus menjadi fokus perbaikan.

Cak Imin juga menyoroti masalah kedaulatan dan kemandirian pangan. "Apabila ketahanan pangan kita terganggu dan parah karena kita hanya mengandalkan impor, bayangkan satu hari negara yang memproduksi pangan tidak bisa ekspor ke kita. Apakah kita harus mati?" pertanyaan tersebut diutarakan Cak Imin untuk menggambarkan pentingnya kemandirian pangan.

Sebelumnya, Cak Imin membuka pidatonya dengan menyoroti kepemilikan lahan di Indonesia. "Contoh sederhana, jutaan hektar lahan negara, kekayaan kita, hanya dikuasai oleh tidak lebih dari 100 orang di negeri ini. Kalau ada yang marah soal hutang kita yang gundul, pemanasan global, harapan-harapan kita yang semakin pesimis soal lingkungan, itu akibat tidak memiliki kontribusi terhadap oksigen,"

Dia menekankan perlunya perubahan dalam strategi pembangunan dan distribusi lahan yang lebih adil. "Selain strategi pembangunan yang harus kita lakukan, perubahan kita juga harus menyaksikan kepemilikan lahan yang sama tidak adil. Saatnya kita rubah menjadi lebih adil lagi," tegas Cak Imin.

"Sederhana, petani dan pertanian harus untung, namun kita juga perlu menciptakan agroindustri yang efektif. Tidak bisa hanya mengandalkan swasta karena saat ini suasana ekonomi mengalami kolaps akibat krisis global. Negara harus stabil, gunanya negara dan pemerintah itu untuk apa jika tidak stabil ketika ada ancaman dan krisis," pungkas Cak Imin.

Dengan pernyataan tersebut, Cak Imin berharap dapat membangkitkan kesadaran akan pentingnya perubahan dalam menjaga kekayaan alam dan meningkatkan kemandirian bangsa, khususnya dalam sektor pertanian dan pangan.

0 comments

    Leave a Reply