BTN Optimis Salurkan KPR 600 Unit di 2017

iVooxid, Jakarta - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) baru saja menandatangani perjanjian kerja sam dengan PT PP (Persero) Tbk (PTPP), BPJS Ketenagakerjaan dan Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPI) dalam rangka mendukung program pemerintah dalam Pengembangan Hunian Pekerja bagi Masyarakat Bepenghasilan Rendah (MBR) di daerah kawasan industri seluruh wilayah Indonesia.
Direktur Utama Bank BTN, Maryono optimis dengan adanya kerjasama ini akan dapat menggenjot target penyaluran kredit kepemilikan rumah (KPR) perseroan pada tahun depan yang ditargetkan akan mencapia 600 ribu unit.
"KPR-nya saya kira luas sekali. Kita harapkan tahun depan bisa sampai 600 ribu unit penyaluran KPR," kata Maryono di Jakarta, Kamis (15/9/2016).
Maryono menyebutkan, perseroan telah menyalurkan KPR sebesar 400 ribu unit di 2015. Tahun ini perseroan percaya diri akan dapat melampui target penyaluran KPR sebanyak 570 ribu unit. Maka, dengan MoU tersebut perseroan semakin optimis akan dapat memperoleh tambahan penyaluran KPR-nya.
"Termasuk ini apalagi ada tambahan daripada dana dan demand saya kira akan lebih baik. Tergantung developer yang bangunnya," ungkap Maryono.
Maryono melihat, penandatangan ini menjadi salah satu momentum, karena BPJS memilki anggota pekerja yang besar. Untuk itu, perlu dilakukan percepatan pembangunan rumah. Dimana, pembangunan akan dilakukan oleh PTPP.
"Kami sebagai pembiayaan maka kami akan biayai konstruksi biar cepat membangun setelah konstruksi selesai kita jadikan KPR. Dananya bisa dari BPJS, pemerintah atau dana pihak ketiga. Itu Nanti akan kita blending tapi yang paling besar dari BPJS," tegas Maryono.
Setelah penandatanganan ini, bilang Maryono, Pengembangan Hunian Pekerja bagi MBR akan dikhususkan kepada para pekerja. Dimana, pekerja yang akan memperoleh KPR tersebut dipilih oleh pihak BPJS.
"Jadi ini benar-benar khusus untuk pekerja yang anggotanya dipilih BPJS. Mana pekerja mana yang bisa dapet, mana pekerja yang tidak bisa dapat. Itu nanti ada antrian," tegas Maryono.
Direktur Utama PTPP Tumiyana menambahkan, dalam kurun waktu lima tahun ke depan, pihaknya merencanakan akan membangun hunian minimum sebanyak 100 ribu unit. "Implementasi pengembangan hunian tersebut, PTPP akan dibantu oleh dua anak usahanya yaitu PT PP Pracetak dan PT PP Peralatan," tutup Tumiyana.(ava)

0 comments