British Council Gelar Perayaan Kolaborasi Seni Inklusif Inggris Raya–Indonesia | IVoox Indonesia

December 22, 2025

British Council Gelar Perayaan Kolaborasi Seni Inklusif Inggris Raya–Indonesia

Mariska Febriyani, Arif 'Onelegz', Lauren Russel, dan Summer Xia
(Dari kiri) Mariska Febriyani, Arif 'Onelegz', Lauren Russel, dan Summer Xia dalam sesi media briefing "English National Ballet On Screen" yang membahas pertukaran budaya dan seni tari antara Inggris dan Indonesia. IVOOX.ID/Fahrurrazi Assyar

IVOOX.id – British Council merayakan kekuatan kolaborasi budaya antara Inggris Raya dan Indonesia melalui sebuah pergelaran seni inklusif di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, pada 9 Desember 2025. Acara ini diselenggarakan bertepatan dengan Hari Disabilitas Internasional dan menyoroti bagaimana pertukaran kreatif mampu membuka peluang lebih luas bagi para seniman, praktisi budaya, dan komunitas kreatif di kedua negara.

Puncak pergelaran ditandai dengan pemutaran film pertunjukan balet Giselle karya Akram Khan dari English National Ballet. Pemutaran itu diperkaya dengan penampilan tari kontemporer bertajuk Factory Devotion yang dibawakan oleh Arif Setyo Budi (Arif Onelegz) dari Indonesia dan Lauren Russell dari Inggris. Kedua penari menghadirkan interpretasi yang memperlihatkan semangat kolaboratif lintas budaya yang terus berkembang.

Acara ini turut dihadiri oleh Wakil Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Giring Ganesha, serta Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Irene Umar. Kehadiran dua pejabat ini menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah Indonesia ingin memperdalam kerja sama budaya dan kreatif dengan mitra internasional, termasuk Inggris.

Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor-Leste, H.E. Dominic Jermey, menyampaikan bahwa momentum ini menguatkan hubungan bilateral kedua negara. “Acara ini lebih dari sekadar perayaan seni; ini mencerminkan momentum baru dalam hubungan bilateral kita seiring Inggris Raya dan Indonesia akan segera meluncurkan Kemitraan Strategis baru yang lebih mendalam,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa peluncuran kemitraan tersebut akan dilakukan Presiden Prabowo bersama Perdana Menteri Keir Starmer pada Januari mendatang.

Dalam sambutannya, Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha, menekankan pentingnya kerja sama jangka panjang dalam pengembangan seni dan budaya. “Bersama para mitra strategis seperti British Council, komitmen kami adalah memperdalam kerja sama tahun depan dengan mempersiapkan banyak program bersama,” katanya. Ia menegaskan harapannya agar seniman Indonesia dapat belajar di English National Ballet, berpameran di Tate Modern, hingga memperluas distribusi film Indonesia di Inggris.

Apresiasi serupa disampaikan Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar, yang menilai kolaborasi ini telah membuka banyak peluang baru. “Pertunjukan hari ini adalah pertemuan antara dua budaya… British Council telah berhasil menciptakan jalan agar kedua budaya ini bertemu, dan hasilnya nyata,” ujarnya.

Program Connections Through Culture (CTC) menjadi salah satu motor utama kolaborasi kreatif kedua negara. Hibah ini membuka ruang bagi seniman Indonesia untuk bekerja sama dengan institusi seni di Inggris, termasuk kesempatan berpameran dan tampil di panggung internasional. Direktur British Council untuk Indonesia dan Asia Tenggara, Summer Xia, menjelaskan, “Melalui program seperti Connections Through Culture, kami berkomitmen memperdalam hubungan antara sektor kreatif kedua negara,” ujarnya.

Penari Arif Onelegz dan Lauren Russell sama-sama menegaskan bahwa kolaborasi mereka menjadi bukti bagaimana seni mampu menyatukan perbedaan dan menghadirkan inklusivitas yang nyata. Pergelaran ini diselenggarakan berkat kerja sama antara berbagai lembaga Indonesia dan Inggris, menjadikannya bentuk nyata dari ekosistem kreatif yang terus berkembang.

0 comments

    Leave a Reply