BKPM Klaim Kasus Premanisme pada Investor Terus Menurun | IVoox Indonesia

June 25, 2025

BKPM Klaim Kasus Premanisme pada Investor Terus Menurun

Wakil Menteri (Wamen) Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala BKPM Todotua Pasaribu
Wakil Menteri (Wamen) Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Todotua Pasaribu usai menghadiri acara Musyawarah Nasional Himpunan Kawasan Industri Indonesia, di Jakarta, Kamis (19/6/2025). ANTARA/Maria Cicilia Galuh

IVOOX.id – Wakil Menteri (Wamen) Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Todotua Pasaribu menyebut kasus premanisme yang mengganggu para investor telah jauh menurun.

"Setiap minggu teman-teman Kapolda kasih report, cerita sudah mulai jauh menurun kondisionalnya sekarang," kata Todotua di Jakarta, Kamis (19/6/2025), dikutip dari Antara.

Ia menyebut pemerintah secara tegas memberantas masalah premanisme yang mengganggu iklim investasi di tanah air.

Todotua menyampaikan persoalan keamanan terkait dengan biaya perizinan ilegal selalu menjadi pembahasan dengan para investor, baik di dalam negeri maupun asing.

"Karena kita tegas berbicara investasi, ini kita juga road show keluar ketemu sama investor, yang diomongin hal-hal yang kayak begini," ujar Todotua.

Ia menjelaskan, salah satu kasus premanisme yang juga menjadi perhatian Todotua adalah perkara pemalakan proyek pembangunan pabrik Chandra Asri Alkali (CAA) sebesar Rp 5 triliun yang melibatkan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Cilegon dan beberapa ormas.

Menurutnya, kasus tersebut sedang berjalan proses hukumnya. Ia juga menyebut selalu berkoordinasi dengan Kapolda setempat dan saat ini keadaannya mulai kondusif.

Lebih lanjut, Todotua menegaskan bahwa pemerintah akan selalu menindaklanjuti laporan premanisme. Menurutnya, pemerasan seperti ini akan membuat investor mengundurkan diri untuk bekerja sama dengan Indonesia.

"Karena kita bisa hitung ya kan, cost yang terjadi dengan yang namanya premanisasi, perizinan-perizinan ini, apa lah semua-semuanya ini. Ini angkanya 15-20 persen, gimana orang mau kumpul di negara kita," imbuh Todotua.

Proyek PT CAA ini merupakan proyek yang termasuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2025-2029 sebagai Proyek Strategi Nasional (PSN) berdasarkan Perpres Nomor 12 Tahun 2025.

Proyek PT CAA ini juga termasuk dalam proyek hilirisasi yang didorong oleh Pemerintah melalui Pembangunan produk hilirisasi produk petrokimia, dengan potensi nilai ekspor mencapai sekitar Rp 35-40 triliun hingga tahun 2040.

Berdasarkan data Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, realisasi investasi pada triwulan pertama 2025 di Provinsi Banten mencapai Rp 31,1 triliun.

Ada pun tiga sektor penyumbang investasi tertinggi adalah perumahan, Kawasan Industri Dan Perkantoran Rp 4,8 triliun, industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya Rp 4,1 triliun, dan industri kimia dan farmasi Rp 3,7 triliun.

0 comments

    Leave a Reply