Bappanas Minta Warga Tak 'Panic Buying' dan Timbun Beras | IVoox Indonesia

May 11, 2025

Bappanas Minta Warga Tak 'Panic Buying' dan Timbun Beras

Pedagang beras di Pasar Tradisional
Rifki pedagang beras di Pasar Parung sedang menyiapkan stok beras jualanya, Sabtu (24/2/2024) . IVOOX/Rinda Suherlina

IVOOX.id - Kepala Badan Pangan Nasiobal (BAPANAS) atau 'National Food Agency Arief Prasetyo Adi mengimbau masyarakat agar tidak 'panic buying' dan menimbun beras dalam menyikapi gejolak harga beras saat ini. 


"Jadi sebenarnya beras itu ada dan kami jamin cukup. Masyarakat tidak perlu panic buying," kata Arief dalam keteranganya dikutip pada Sabtu (24/2/2024).

Pasalnya kata Arief, pemerintah sudah jauh-jauh hari mempersiapkan kemungkinan terjadinya dinamika ketersediaan dan harga beras dalam negeri. Arief mengatakan pada Maret mendatang diproyeksikan masa panen hingga 3,5 juta ton sehingga dipastikan dapat memenuhi kebutuhan beras bagi masyarakat.

"Memang pemerintah sudah mempersiapkan jauh jauh hari, sehingga tidak perlu khawatir stok akan sangat cukup. Kemudian di Maret memang diproyeksikan akan panen 3,5 juta ton. Ini juga akan membantu penurunan harga beras, dengan tentunya nilai tukar petani tidak boleh turun signifikan," ungkapnya.

Arief mengatakan kondisi kelangkaan beras ini tak hanya terjadi di Indonesia saja, namun juga di seluruh dunia. Meski begitu, dia menegaskan, pemerintah akan berupaya tetap menyeimbangkan harga beras di hulu dan hilir.

"Kenapa harga beras saat ini tinggi? Harga beras itu ikut apa harga gabah, misalnya rata-rata Rp 8.000-8.500 memang harga berasnya akan Rp 16.000. Kenapa demikian? Memang ini terjadi di seluruh dunia ya, tidak hanya di Indonesia. Tapi percayalah bahwa pemerintah itu akan menyeimbangkan antara harga di hulu dengan harga di hilir," terangnya.

Lebih lanjut Arief mengungkapkan pihaknya bersama Kementerian Pertanian kedepannya akan mengoptimalkan produksi beras dalam negeri, sehingga ditargetkan bisa panen 2,5 juta ton per bulan.

"Terkait itu, kami close coordination dengan Bapak Menteri Pertanian yang hari ini bersama jajarannya bekerja keras untuk melakukan tanam. Jadi panennya bisa 2,5 juta ton per bulan dan ini confirm memang harus dikerjakan. Kemarin sempat tertunda tanam karena ada climate change El Nino di akhir tahun," kata Arief.

0 comments

    Leave a Reply