October 9, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Atasi Polusi Udara Jakarta, Penerapan ERP “Jalan Berbayar Elektronik” Perlu Dilakukan

IVOOX.id, Jakarta - Kualitas udara di Jakarta yang semakin buruk ditengarai karena tidak terkendalinya pertambahan jumlah kendaraan pribadi di Ibukota.  Lalu lalang kendaraan pribadi di jalan raya pun seolah tidak terbatas karena program pembatasan kendaraan pribadi dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta laiknya hanya isapan jempol.


Tidak hanya pencemaran udara yang terus memburuk, tidak adanya program pembatasan kendaraan pribadi juga membuat kemacetan tidak terbendung meskipun Pemprov DKI telah menyediakan angkutan massal yang baik seperti TransJakarta dan Moda Raya Terpadu.


Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Achmad Nawawi pun mendesak agar Pemprov DKI segera mewujudkan program pembatasan lalu lintas kendaraan pribadi yakni jalan berbayar elektronik ((ERP).


Menurutnya, ERP merupakan solusi tepat untuk membatasi kendaraan pribadi.


"Sekarang angkutan massalnya kan sudah ada yakni MRT. Ya ruas jalannya pelan-pelan diberikan ERP. Jadi masyarakat juga pelan-pelan berpindah karena dia tahu bawa mobil atau motor bukan cuma kena pengeluaran bensin, tapi lewat jalannya pun bayar mahal," kata Nawawi saat dihubungi Media Indonesia, Minggu (4/8).


Ia pun ingin agar Pemprov DKI segera mengimplementasikan hasil studi banding yang telah dilakukan ke negara-negara yang menerapkan model ERP untuk mengatasi kemacetan.


Menurutnya, jika tidak juga menerapkan ERP, Pemprov DKI dapat dianggap telah melakukan pemborosan karena menghamburkan uang APBD untuk studi banding tanpa menghasilkan suatu kebijakan.


"Saya juga tidak paham sebetulnya di mana letak kesulitan melakukan ERP. Kalau sulit ya ayo diskusi sama-sama dengan DPRD jadi kita bisa bantu. Kalau memang tidak ketemu coba undang orang Singapura atau Swedia yang sudah punya ERP duluan. Di mereka seperti apa," tegasnya.


Menurutnya, tanpa pembatasan kendaraan pribadi, program angkutan massa yang susah payah dibangun dengan dana triliunan tidak akan berdampak banyak terhadap polusi serta kemacetan Ibukota.


Nawawi pun khawatir lalin Jakarta akan benar-benar mencapai puncak bebannya pada beberapa tahun mendatang.

0 comments

    Leave a Reply