Asosiasi Ojol Akan Bentuk Tim Gabungan Pencari Fakta Usut Kasus Pengemudi Ojek Online Tewas Dilindas Rantis Brimob | IVoox Indonesia

September 8, 2025

Asosiasi Ojol Akan Bentuk Tim Gabungan Pencari Fakta Usut Kasus Pengemudi Ojek Online Tewas Dilindas Rantis Brimob

antarafoto-pemakaman-affan-kurniawan-korban-lindas-rantis-brimob-1756447502-1
Sejumlah warga mengusung keranda jenazah korban insiden pada Aksi 28 Agustus, Affan Kurniawan di kawasan Menteng, Jakarta, Jumat (29/8/2025). Pengemudi ojek online Affan Kurniawan meninggal dunia usai terlindas mobil rantis Brimob saat Aksi 28 Agustus. ANTARA FOTO/Fauzan

IVOOX.id – Asosiasi Pengemudi Ojek Online GARDA Indonesia menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya Affan Kurniawan, pengemudi ojek online berusia 21 tahun, yang tewas setelah terlindas kendaraan taktis milik Brimob saat terjadi kerusuhan massa aksi unjuk rasa pada Kamis, 28 Agustus 2025, di Jalan Raya Penjernihan, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Ketua Umum GARDA Indonesia, Raden Igun Wicaksono, menegaskan bahwa Affan bukanlah bagian dari kerusuhan, melainkan korban yang terjebak dalam situasi bentrokan.

“Peristiwa ini menjadi pukulan berat bagi seluruh pengemudi ojek online di Indonesia, khususnya bagi keluarga besar GARDA Indonesia. Affan Kurniawan, yang sehari-hari bekerja sebagai mitra pengemudi Gojek, bukanlah bagian dari kerusuhan, melainkan korban yang terjebak di tengah situasi bentrokan,” ujar Igun saat dihubungi ivoox.id Jumat (29/8/2025).

GARDA Indonesia menyatakan sikap tegas atas tragedi tersebut. Pertama, pihaknya akan membentuk tim gabungan pencari fakta independen untuk mengusut tuntas tindakan represif yang menewaskan Affan Kurniawan. GARDA menegaskan aparat negara seharusnya melindungi rakyat, bukan sebaliknya.

Kedua, GARDA menuntut transparansi dan akuntabilitas dari Kepolisian Republik Indonesia terkait kronologi lengkap peristiwa yang menyebabkan korban kehilangan nyawa. Ketiga, mereka meminta agar para pelaku yang terbukti lalai maupun dengan sengaja melakukan pelindasan segera diproses hukum secara transparan.

Selain itu, GARDA menyerukan solidaritas nasional dari seluruh pengemudi ojek online dan masyarakat sipil untuk mengawal kasus ini hingga tuntas, demi tegaknya keadilan bagi korban. Mereka juga mendesak pemerintah agar memastikan perlindungan dan jaminan keselamatan bagi para pengemudi ojek online yang setiap hari bekerja di jalan dengan risiko tinggi.

GARDA Indonesia menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga almarhum. Organisasi ini juga berkomitmen memberikan pendampingan hukum serta dukungan penuh bagi keluarga yang ditinggalkan.

Tragedi yang menimpa Affan disebut menjadi pengingat pahit bahwa nyawa rakyat tidak boleh menjadi korban akibat kelalaian, apalagi tindakan represif aparat. “Negara harus hadir melindungi, bukan mencederai,” kata Igun.

Sebagai bentuk penghormatan, GARDA mengimbau seluruh pengemudi ojek online di Indonesia mengadakan doa bersama dan tabur bunga di masing-masing daerah. Igun juga meminta rekan-rekan pengemudi menahan diri agar tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang berusaha memecah belah sesama pekerja ojek online maupun kelompok masyarakat lainnya.

0 comments

    Leave a Reply