ASO dan Gambaran Dampak Positif untuk Nusa Tenggara Timur

IVOOX.id, Kupang – Dari total 6 kabupaten dan kota di NTT yang dijadwalkan mengalami penghentian siaran TV analog, saat ini hanya 3 yang tersisa. Ketiganya adalah Kabupaten dan Kota Kupang, serta Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Menjelang pemberhentian siaran TV analog 2 November mendatang, pemerintah daerah NTT juga semakin gencar melakukan sosialisasi migrasi TV analog ke TV digital. 

Kota Kupang, misalnya. Sejak Juni lalu, pemerintah setempat sudah melakukan berbagai sosialisasi tentang proses migrasi TV analog ke digital. 

Selain itu, pemerintah juga terus mempercepat distribusi Set Top Box (STB) untuk penerima Program Keluarga Harapan (PKH) yang totalnya lebih dari 10.000 kepala keluarga di Kota Kupang. 

Migrasi TV Analog ke TV Digital 

Seperti diketahui, pemerintah pada tahun 2021 lalu menetapkan Peraturan Menteri Kominfo Nomor 6 Tahun 2021 tentang penyelenggaraan Penyiaran di mana pemberhentikan siaran TV analog atau Analog Switch Off (ASO) akan diberlakukan. 

Hal ini akan menyebabkan masyarakat, khususnya yang masih menggunakan TV analog akan tidak bisa lagi menonton TV. 

Oleh karena itu, jelang ASO 2 November mendatang, masyarakat diimbau untuk segera melakukan migrasi dari TV analog ke TV digital. 

Proses migrasi ini tidak akan dipungut biaya, tetapi masyarakat yang belum menggunakan TV digital akan membutuhkan perangkat tambahan yaitu Set Top Box (STB). Alat ini akan dibagikan secara gratis oleh pemerintah bagi masyarakat tidak mampu. 

Perlu diketahui, TV digital sendiri menawarkan kualitas gambar dan suara yang lebih baik dibandingkan dengan TV analog. 

Dengan migrasi TV analog ke TV digital ini, masyarakat akan mendapatkan kualitas tayangan yang lebih baik. 

Tujuan Pelaksaan ASO 

Pada dasarnya Analog Switch Off (ASO) diselenggarakan dengan latar belakang efisiensi dan menyongsong era baru digitalisasi. 

Diketahui bahwa Indonesia merupakan satu dari dua negara ASEAN yang masih sangat bergantung pada sistem siaran analog. 

Dengan diberlakukannya ASO, sinyal yang sudah sangat padat di Indonesia bisa menjadi lebih lega sehingga memungkinkan untuk dimanfaatkan untuk hal lainnya seperti membangun jaringan 5G. 

Dengan adanya ASO, diharapkan ke depannya pembangunan digitalisasi dapat semakin baik dalam menjangkau berbagai daerah di Indonesia, termasuk di Nusa Tenggara Timur.