Apa bedanya dengan masker kain? Ini alasan scuba dilarang Kemenkes?

IVOOX.id, Jakarta - Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Achmad Yurianto, beberapa waktu lalu menegaskan scuba bukan masker. Kedua penutup hidung yang biasa dipakai ini sebenarnya tidak termasuk masker. Karenanya scuba dilarang.
Yuri menegaskan masker bukan sekadar penutup hidung. “Masker bukan penutup hidung. Kalau nutup hidung pakai kertas bisa kan. Tapi yan diminta apa? Masker,” tegasnya.
Anjuran ini tentu bikin masyarakat khawatir dan panik, pasalnya selama pandemi, scuba banyak di jual di pinggir jalan dan lazim digunakan masyarakat.
Di sisi lain, banyak juga yang bertanya-tanya soal perbedaan masker kain dan scuba, dan kenapa scuba dilarang. Padahal toh, bentuknya sama-sama kain.
Untuk menghindari anggapan salah dari masyarakat, dokter spesialis paru dari Divisi Infeksi Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, DR. Dr. Erlina Burhan, M.Sc, Sp.P menegaskan bahwa masker bukan sekadar penutup hidung.
“Masker bukan penutup hidung. Cara yang disarankan untuk melindungi diri dari percikan droplet adalah memakai masker kain 2-3 lapis, ujarnya dalam tayangan Metro TV News Kamis 17 September 2020.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa ada penelitian yang menguji kemampuan filtrasi dan efektifitas dari berbagai jenis masker termasuk scuba, masker kain, dan masker bedah.
“Ternyata scuba kemampuan menyaringnya hanya paling tinggi 5 persen. Bisa dibayangkan jika pasien atau orang yang memiliki virus di dalam saluran pernapasannya, ada kemungkinan partikelnya masih bisa menyebar dari 50 persen ke udara sekitarnya.”
Sementara itu, Erlina juga mengingatkan jika yang paling efektif adalah masker bedah, kemudian masker kain.
“Kalau masker bedah bisa sampai 85-95 persen, sedangkan masker kain bisa sampai 75 persen. Jauh dibanding scuba.”
Bahan scuba berbeda dengan bahan masker kain
Erilina juga mengedukasi masyarakat soal bagaimana scuba sangat minim filtrasi dan berpotensi penularan tinggi.
“Yang salah adalah bahannya. Bahan Scuba itu tidak bisa memfiltrasi virus. Ukurannya sangat kecil hingga 0,5 mikron, jadi akan sangat mudah menembus scuba.”
Lebih lanjut Erlina menyebut bahwa bahan scuba memiliki pori-pori yang cukup besar, sehingga memungkinkan partikel untuk keluar.
“Apalagi semakin sering dicuci dan digunakan, semakin ketarik, lubang-lubangnya akan semakin terbuka. Jadi tidak ada artinya memakai scuba untuk proteksi.”
Sementara itu buff yang juga yang disebut-sebut juga tidak memiliki proteksi baik juga tidak dianjurkan untuk digunakan sebagai masker.
“Buff itu kain satu lapis yang biasanya digunakan untuk menghalau debu bagi pengendara motor, sama aja filtrasinya juga di bawah standar.”

0 comments