Analis: Penguatan IHSG Karena Sikap "Dovish" The Fed
IVOOX.id, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (31/1) sore, ditutup menguat dipengaruhi pernyataan pejabat bank sentral AS The Fed yang 'dovish' atau cenderung longgar untuk kebijakan moneternya.
IHSG ditutup menguat sebesar 68,78 poin atau 1,06 persen menjadi 6.532,97. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 15,43 poin atau 1,51 persen menjadi 1.038,97.
Analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji Gusta di Jakarta, Kamis, mengatakan seiring dengan penetapan tingkat suku bunga The Fed sebesar 2,5 persen, The Fed juga memberikan sinyal tidak akan lebih agresif dalam menaikkan tingkat suku bunga tahun ini.
"Dovish statement tersebut membuat kinerja IHSG dan rupiah mengalami penguatan," ujar Nafan, dikutip Antara.
Di sisi lain, stabilitas fundamental makroekonomi domestik yang inklusif dan berkesinambungan turut memberikan efek positif bagi meningkatnya arus modal asing (capital inflow) yang mengalir ke pasar modal Tanah Air. "January Effect juga berpengaruh pada penguatan IHSG hari ini," katanya.
January effect adalah fenomena cenderung menguatnya bursa saham AS pada Januari. Fenomena tersebut juga menular pada IHSG yang pada awal tahun ini cukup positif.
Dibuka menguat, IHSG relatif nyaman berada di zona hijau sepanjang hari hingga penutupan bursa saham.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham investor asing yang ditunjukkan dengan aksi jual bersih sebesar Rp11,54 triliun.
Frekuensi perdagangan saham pada Kamis tercatat sebanyak 505.444 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 23,55 miliar lembar saham senilai Rp28,04 triliun. Sebanyak 231 saham naik, 174 saham menurun, dan 125 saham tidak bergerak nilainya.
Bursa regional, di antaranya indeks Nikkei menguat 216,95 poin (1,06 persen) ke 20.773,49, indeks Hang Seng menguat 299,62 poin (1,08 persen) ke 27.942,47, dan indeks Strait Times menguat 15,79 poin (0,5 persen) ke posisi 3.190,17.
0 comments