Anak-anak Trauma, Warga Terdampak Ledakan Gudmurah TNI Minta Treatment

IVOOX.id - Warga yang terdampak ledakan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah) Ciangsana, Kabupaten Bogor, meminta pemerintah maupun TNI memberikan program treatment pemulihan psikologis kepada masing-masing keluarga.
Hal itu disampaikan Fendhi Munawan, ketua RW 051, cluster Visalia di Kota Wisata, Cibubur yang juga terdampak ledakan tersebut.
Menurut Fendhi insiden ledakan yang terjadi pada Sabtu (30/3/2024) itu telah menimbulkan dampak trauma mendalam terhadap warganya, khususnya anak-anak.
Dia berharap dengan adanya treatment tersebut dapat membuat nyaman kembali masyarakat terdampak.
“Setelah buka puasa setelah maghrib anak-anak mereka istri semua mereka nangis. Karena ledakannya sangat keras rumah kita itu kacanya semuanya bergetar jadi plafon turun semua kaca pecah jadi itu yang mengakibatkan anak-anak nangis histeris dan kemudian trauma mereka bahkan sampai saat ini takut,” harap Fendhi kepada awak media pada Minggu (31/3/2024).
Fendhi menerangkan, hingga siang tadi masyarakat yang mulai kembali menempati rumahnya masih menemukan sejumlah granat dan selongsong mortir pasca penyisiran Tim Kompi Zeni Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) TNI AD.
“Kami mengharapkan penyisiran kembali di cluster kita tadi sudah dilakukan Tim Jihandak. Namun dalam beberapa waktu ke depan setelah tadi kami masuk pulang kami masih menemukan beberapa. Jadi artinya mungkin masih ada belum ketemu pada saat mereka menyisir,”
Selain itu, kata Fendhi, warga juga menuntut pemulihan dari segi materi. Sejauh ini tercatat sebanyak 33 KK yang sudah menyampaikan kerusakan rumah mereka.
Bahkan tidak sedikit atap rumah warganya yang bolong dan tembus ke plafon akibat kejatuhan selongsong mortir serta beberapa tembok mereka mengalami keretakan.
Parahnya lagi, ia menduga ada beberapa yang pondasi terdampak sehingga sangat membahayakan.
“Kami mengharapkan bisa bertemu dengan pihak TNI karena warga sudah mulai menanyai saya gimana ini pak RW rumah saya dalam keadaan kondisi kayak gini semua retak-retak pecah,” ungkap Fendhi.

0 comments