Akademisi Nilai Kehadiran Paus Sebagai Pengakuan pada Pluralisme Indonesia | IVoox Indonesia

May 5, 2025

Akademisi Nilai Kehadiran Paus Sebagai Pengakuan pada Pluralisme Indonesia

Paus Fransiskus melambaikan tangan saat melintasi kawasan Bundaran HI, Jakarta
Paus Fransiskus melambaikan tangan saat melintasi kawasan Bundaran HI, Jakarta, Selasa (3/9/2024). Pemimpin Takhta Suci Vatikan tersebut dijadwalkan melakukan kunjungan pada 4-5 September 2024 ke sejumlah lokasi di Jakarta, seperti Istana Negara, Gereja Katedral, Masjid Istiqlal, dan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/tom

IVOOX.id – Pengurus Harian MN KAHMI, Akademisi Universitas Islam 45 (UNISMA), dan Anggota Pusat Wawasan Kebangsaan (PPWK) Provinsi DKJ, Dr. Rasminto, menyambut baik kehadiran Paus Fransiskus di Indonesia. Kunjungan Paus menjadi simbol penting pengakuan dan penghargaan atas pluralisme dan toleransi yang telah lama menjadi ciri khas bangsa Indonesia.

"Kunjungan Paus Fransiskus sebagai Pemimpin Tertinggi Takhta Suci Vatikan ke Indonesia pada tahun 2024 merupakan peristiwa penting yang diharapkan membawa banyak makna bagi seluruh bangsa Indonesia," ujar Rasminto dalam keterangan resmi yang diterima ivoox.id Rabu (4/9/2024).

Indonesia, dengan populasi lebih dari 281 juta jiwa (BPS, 2024), adalah negara yang sangat beragam dengan berbagai agama, suku, dan budaya. Dalam konteks ini, kehadiran Paus Fransiskus membawa pesan perdamaian yang sangat relevan. Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia juga memiliki komunitas Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan agama lainnya yang hidup berdampingan.

Paus Fransiskus dikenal sebagai pemimpin yang mendukung dialog lintas agama dan mendorong kerja sama untuk mencapai perdamaian global, sejalan dengan semangat gotong royong dan semboyan ”'Bhinneka Tunggal Ika”.

"Kunjungan ini dipandang sebagai simbol dari pengakuan dan penghargaan atas pluralisme dan toleransi yang telah lama menjadi ciri khas bangsa Indonesia," kata Rasminto.

"Melalui kunjungan Paus Fransiskus di Indonesia, kita harapkan bahwa pesan-pesan perdamaian tersebut akan menginspirasi lebih banyak upaya untuk menjaga harmoni di dalam negeri serta mempengaruhi dunia internasional." ujarnya

Di tengah meningkatnya tantangan global seperti ekstremisme dan intoleransi, kunjungan Paus Fransiskus diharapkan dapat menjadi dorongan moral bagi pemerintah dan masyarakat Indonesia untuk terus memperjuangkan toleransi dan menolak segala bentuk kekerasan atas nama agama. Selain itu, kunjungan ini juga membawa harapan baru bagi perdamaian dunia, khususnya terkait isu Palestina, di mana Indonesia terus mendukung kemerdekaan Palestina.

"Paus Fransiskus sendiri telah lama menyuarakan dukungannya terhadap solusi dua negara dan perdamaian yang adil di Timur Tengah," kata Rasminto.

Selain pesan perdamaian, Paus Fransiskus juga dikenal karena komitmennya terhadap pembangunan berkelanjutan dan perlindungan lingkungan, sebagaimana tertuang dalam ensiklik "Laudato Si".

"Melalui kunjungan ini, bangsa Indonesia berharap suara mereka untuk Palestina dapat terdengar lebih lantang di panggung dunia." ujarnya.

Kunjungan ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi Indonesia untuk memperkuat komitmennya terhadap pembangunan yang tidak hanya mengutamakan pertumbuhan ekonomi tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan. Sebagai negara dengan kekayaan alam yang luar biasa, Indonesia diharapkan dapat mengambil pelajaran dari pesan ini untuk lebih serius menangani isu-isu lingkungan dan mengambil tindakan nyata untuk melindungi alam.

"Paus Fransiskus melalui pesan-pesannya tentang pentingnya menjaga lingkungan, diharapkan dapat mendorong pemerintah dan masyarakat Indonesia untuk lebih serius dalam menangani isu-isu lingkungan," jelas Rasminto.

Kehadiran Paus Fransiskus di Indonesia diharapkan dapat memperkuat nilai-nilai kebhinekaan dan pluralisme yang telah lama menjadi bagian dari identitas nasional. Semangat kebhinekaan inilah yang menjadi pondasi penting dalam mewujudkan harapan-harapan ini, baik di tingkat nasional maupun global.

"Pesan pembangunan berkelanjutan yang diusung oleh Paus Fransiskus juga sejalan dengan nilai-nilai tradisional masyarakat Indonesia yang menghargai hubungan harmonis antara manusia dan alam," katanya.

0 comments

    Leave a Reply