Yudi Senga Sang Penjaga Mangrove Belitung Timur
IVOOX.id - Pagi itu, Yudi Amsoni mendengar suara mesin penambang timah dengan sangat jelas dan jaraknya berdekatan dengan kawasan hutan mangrove serta aliran sungai yang ia kelola di kawasan Pantai Kuale Tambak, Desa Sukamandi, Belitung Timur, Bangka Belitung.
“Loh ada yang nambang kayaknya deket, suara mesin pas belakang DAS (Daerah Aliran Sungai), belakang kawasan mangrove nih,” kata pria bertubuh kurus kelahiran Jakarta tersebut.
Yudi Amsoni atau yang dikenal dengan Yudi Senga, merupakan salah satu sosok penjaga mangrove di wilayah Belitung Timur. Sepak terjangnya cukup membuat gerah masyarakat penambang ilegal, tak segan Yudi mendatangi serta menegur langsung para penambang ilegal meski pun parang atau golok berada ditangan sang penambang.
Pada tahun 2022, pria yang bekerja sebagai nelayan tersebut pernah mengalami persekusi oleh warganya sendiri akibat memposting dan menyiarkan secara langsung kegiatan tambang ilegal masyarakat. Bahkan, rumahnya sampai digeruduk warga dan meminta dirinya untuk meninggalkan rumah dan pergi dari Belitung Timur.
Namun, kejadian itu tidak menyurutkan semangatnya dalam mengelola kawasan hutan mangrove yang kini tersisa dua hektar, sementara 60 hektar kawasan lain sudah ditambang oleh penambang ilegal.
“Tapi saya enggak nyerah gitu aja, karena siapa lagi yang mau jaga alam ini, orang sini maunya dapat uang ekstra, jam 10 pagi masih di warkop, nambang punya uang hari itu ya habis hari itu,” kata Yudi.
Adanya semangat serta kepeduliannya dalam memperjuangkan lingkungan akhirnya Badan Restorasi Mangrove (BRGM) Indonesia sebagai badan bentukan Presiden pada 2016 itu mulai mendukung kegiatan yang dilakukan Yudi. BRGM selain membangun rumah literasi di daerah tersebut juga memberikan bibit mangrove untuk ditanam, namun menurut Yudi hal itu belum memberikan hasil yang signifikan.
Dia berharap penanaman mangrove oleh BRGM di Belitung Timur tepat sasaran sehingga dapat meminimalisir mangrove yang ditanam agar tidak mati karena minimnya perawatan dan salah lokasi tanam.
Yudi juga berharap agar BRGM tetap berjalan meski nantinya ada pergantian pimpinan di pemerintah, sehingga tetap ada proyek rehabilitasi dalam upaya penyelamatan hutan mangrove dan gambut.
Bagi Yudi, perjuangannya tidak akan surut sampai tutup usia, baginya melestarikan hutan mangrove dapat mengembalikan kembali tradisi nyulo (mencari kepiting di malam hari diantara tanaman mangrove) di Belitung Timur, sehingga kelestarian alam dan budaya Belitung Timur sebagai kampung halaman ayahnya tetap terjaga.
Foto & Teks: Muhammad Adimaja
0 comments