Yohana: Hari Ibu Berbeda dengan "Mother Days" | IVoox Indonesia

July 9, 2025

Yohana: Hari Ibu Berbeda dengan "Mother Days"

1
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise (Foto: Istimewa)

iVooxid, Jakarta - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise mengatakan peringatan Hari Ibu di Indonesia berbeda dengan peringatan "Mother Days" atau Hari Ibu pada beberapa negara di dunia.

"Peringatan Hari Ibu setiap tahun diselenggarakan untuk mengenang dan menghargai perjuangan kaum perempuan Indonesia," kata Menteri Yohana dalam Peringatan Hari Ibu ke-88 tahun 2016, di Kementerian PPPA, Jakarta, Kamis (22/12/2016).

Peringatan tersebut, kata dia dikarenakan kaum perempuan yang telah berjuang bersama-sama laki-laki dalam merebut kemerdekaan Indonesia dan berjuang meningkatkan kualitas hidupnya.

Ia mengatakan Hari Ibu di Indonesia dilandasi tekad dan perjuangan kaum perempuan mewujudkan kemerdekaan dilandasi cita-cita dan semangat persatuan kesatuan menuju kemerdekaan Indonesia yang aman, tenteram, damai, adil, dan makmur sebagaimana dideklarasikan pertama kali dalam Kongres Perempuan Indonesia, 22 Desember 1928, di Yogyakarta.

"Peristiwa inilah yang kemudian dijadikan sebagai tonggak sejarah bagi bangsa Indonesia dan diperingati setiap tahunnya sebagai Hari Ibu, baik di dalam maupun diluar negeri," kata dia.

Menurut dia komitmen pemerintah juga dibuktikan dengan diterbitkannya Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 316 Tahun 1959, yang menetapkan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu sekaligus Hari Nasional bukan hari libur.

Peringatan Hari Ibu juga menunjukkan perjuangan kaum perempuan Indonesia, telah menempuh proses yang sangat panjang dalam mewujudkan persamaan peran dan kedudukanya dengan kaum laki-laki, mengingat keduanya merupakan sumber daya potensial yang menentukan keberhasilan pembangunan.

"Momentum Hari Ibu juga dijadikan sebagai refleksi dan renungan bagi kita semua, tentang berbagai upaya yang telah dilakukan dalam rangka memajukan pergerakan perempuan pada semua bidang pembangunan," kata Yohana.

Karena itu, lanjut Menteri perjalanan panjang selama 88 tahun, telah mengantarkan berbagai keberhasilan bagi kaum perempuan dan kaum laki-laki dalam menghadapi berbagai tantangan global dan multi dimensi, khususnya perjuangan untuk mewujudkan kesetaraan gender di Indonesia. (ant)

0 comments

    Leave a Reply