Yield Treasury Naik, Reli Tujuh Hari Emas Terhenti

IVOOX.id, New York - Harga emas mundur setelah reli tujuh hari pada hari Senin setelah imbal hasil obligasi AS naik, meskipun harga melayang di sekitar tertinggi lima bulan yang baru-baru ini didukung oleh kekhawatiran inflasi.

Spot gold turun 0,3% menjadi $1,858,70 per ounce pada 10:02 ET (1502 GMT), setelah menyentuh level tertinggi sejak pertengahan Juni di $1,870,04. Emas berjangka AS turun 0,3% menjadi $1,862,00.

Bullion naik sekitar $100 selama tujuh sesi terakhir, kenaikan beruntun terpanjang sejak Mei, karena daya tariknya sebagai lindung nilai terhadap risiko inflasi didorong oleh data yang menunjukkan harga konsumen AS melonjak dan karena bank sentral utama mempertahankan sikap dovish pada suku bunga.

Emas telah mundur pada beberapa aksi ambil untung rutin oleh pedagang berjangka jangka pendek tetapi tren kenaikan masih kuat, kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals.

Kenaikan suku bunga cenderung mengurangi daya tarik emas tanpa bunga karena meningkatkan biaya peluang logam.

Patokan imbal hasil Treasury 10-tahun AS naik, meningkatkan biaya peluang untuk menahan logam yang tidak memberikan imbal hasil.

Analis Saxo Bank, Ole Hansen memperingatkan, "Jika emas gagal menembus di atas $1.870 hari ini, maka ada risiko yang dapat mendorongnya kembali ke area $1.830-$1.835, karena hal itu dapat mengecewakan beberapa investor."

Presiden Fed Minneapolis mengatakan pada hari Minggu bahwa dia memperkirakan inflasi yang lebih tinggi dalam beberapa bulan ke depan tetapi mengatakan bank sentral AS tidak boleh bereaksi berlebihan terhadap inflasi yang meningkat karena kemungkinan bersifat sementara.

"Normalisasi kebijakan Federal Reserve, suku bunga yang lebih tinggi, penguatan USD, dan tekanan inflasi kemungkinan memudar pada 2022 menyerukan harga perak yang lebih lemah," kata analis UBS dalam sebuah catatan.

Perak turun 1,3% menjadi $24,95 per ounce.

Platinum naik 0,4% menjadi $1.086,70 dan paladium naik 1,7% pada $2,145,65.(CNBC)