Yellen Akui Inflasi AS "Sangat Tinggi", menurunkannya Adalah Prioritas Utama

IVOOX.id, Denpasar - Menteri Keuangan AS Janet Yellen telah memperingatkan bahwa inflasi di AS "sangat tinggi" dan mengatakan menurunkan kenaikan harga akan menjadi "prioritas utama" Washington.

Data yang dirilis Rabu menunjukkan inflasi konsumen AS naik menjadi 9,1%, level tertinggi sejak 1981.

“Kami pertama dan terutama mendukung upaya The Fed; apa yang mereka anggap perlu untuk mengendalikan inflasi,” katanya pada konferensi pers di Bali menjelang pertemuan para menteri keuangan Kelompok 20.

“Di luar itu, kami mengambil langkah kami sendiri yang kami yakini akan mendukung dalam jangka pendek untuk menurunkan inflasi – terutama apa yang kami lakukan pada harga energi dan Cadangan Minyak Strategis.”

“Dan juga pekerjaan yang kami lakukan untuk melembagakan batas harga minyak Rusia dan untuk menghindari potensi lonjakan harga minyak di masa depan,” tambahnya.

Hampir setengah dari kenaikan harga dalam angka inflasi terbaru berasal dari biaya energi yang tinggi, Yellen menambahkan.

Ditanya apakah menurunkan inflasi lebih penting daripada risiko resesi yang disebabkan oleh suku bunga yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat, Yellen mengatakan dia percaya bahwa prioritas utama adalah menurunkan inflasi karena pasar tenaga kerja “saat ini sangat kuat. ”

Yellen mengatakan, bagaimanapun, bahwa kenaikan suku bunga dapat memiliki efek limpahan ke ekonomi lain.

Dolar AS yang kuat akan membuat mata uang lain relatif lebih lemah, tetapi juga dapat membuat ekspor mereka lebih murah dan lebih menarik.

“Di satu sisi bisa memperkuat kemampuan ekspor mereka yang bagus untuk pertumbuhan mereka. Di sisi lain, sejauh negara-negara memiliki utang dalam mata uang dolar, itu dapat membuat masalah utang itu – yang sudah sangat parah – menjadi lebih sulit, ”katanya.(CNBC)