WIKA Incar Proyek di Afrika, Nilai Rp2 Triliun

"Ada beberapa negara sedang 'under progress'. Calon (proyek) banyak, di antaranya Senegal, Rwanda, Pantai Gading, Madagaskar, dan Aljazair. Potensi total nilainya di atas Rp2 triliun," kata Mahendra di Jakarta, Rabu (7/8).

Proyek-proyek yang akan dikerjakan seperti infrastruktur jalan, pelabuhan, pembangunan apartemen, dan gedung bank sentral.

Tetapi, Mahendra mengaku perseroan belum tentu menerima semua tawaran pengerjaan proyek di sejumlah negara Afrika itu. "Dalam mengerjakan proyek di luar negeri, ada beberapa faktor kehati-hatian yang harus di kedepankan dan kajian mendalam seperti faktor risiko keamanan, stabilitas politik, dan keimigrasian juga harus diperhatikan," katanya.

Dalam mengerjakan proyek luar negeri, ia menambahkan perseroan juga bersinergi dengan Kementerian Luar Negeri. Selain itu, pihaknya juga mendapat dukungan fasilitas pinjaman berbunga rendah dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Eximbank. "WIKA selalu bersinergi dengan Kemenlu dan juga mendapatkan dukungan fasilitas pendanaan dari Eximbank Indonesia. Eximbank dapat penugasan khusus dari Kemenkeu sehingga ada insentif rate yang lebih rendah guna mendorong ekspor barang dan jasa," kata Mahendra Vijaya.

Target kontrak baru WIKA untuk pasar luar negeri tahun 2019 sebesar Rp4 triliun hingga Rp5 triliun atau sekitar lima persen dari total keseluruhan kontrak baru yang sebesar Rp61 triliun.