Waspadai Teror Jelang Pilpres 2019

IVOOX.id, Jakarta -- Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center Ken Setiawan menilai beberapa teror belakangan muncul seperti pembakaran kendaraan di Jawa Tengah bukanlah kebetulan. Namun, sudah direncanakan dan tujuannya jelas ingin jelang pilpres suasana tidak kondusif.
"Ini bisa jadi amunisi untuk memojokkan aparat keamanan dan pemerintah yang dianggap gagal dalam memberikan rasa aman di masyarakat," kata Ken Setiawan, kemarin.
Di samping kasus pembakaran tersebut, polemik tentang gagalnya Abu Bakar Ba'asyir bebas juga terus bergulir. Ba'asyir batal bebas karena alasan ada administratif yang belum dilaksanakan.
Ken mengatakan, saat ini para pendukung khilafah marah oleh beberapa sebab. Pertama, batalnya pembebasan Ba'asyir. Kedua, capres yang mereka harapkan dari hasil ijtima ulama dan diharapkan akan memperjuangkan khilafah Islam dan menolak PKI, tapi kini menerima dukungan PKI.
Bahkan, PBB sebagai satu-satunya partai muara mereka yang dianggap prokhilafah, kini pun sudah berlabuh ke partai pertahana yang sebelumnya dianggap mereka mendukung penista agama.
"Jadi menurut mereka, kini tidak ada pilihan untuk memuluskan tujuan mereka dalam syiar khilafah dalam menuju parlemen," ujar Ken.
Dia mengungkapkan, kekecewaan itu bisa mengakibatkan pesimistis dan putus asa di kalangan pendukung khilafah dan di Indonesia ini diakui Ken cukup banyak. Mulai dari bekas napi teroris, deportan, suriah, dan kelompok radikal yang kini pimpinan mereka ditangkap dan ditahan.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) juga sudah menjemput Rio Adi Putra, terpidana kasus terorisme asal NTT yang ditahan di LP Kelas II A Pekanbaru, Provinsi Riau.
Menurut Kepala LP Kelas IIA Pekanbaru, Yulius, di Pekanbaru penjemputan dilakukan setelah masa penahanan napi teroris asal Bima itu habis sehingga dibebaskan dari hukuman.
Rio Adi Putra atau dikenal juga dengan Abu Rio merupakan terpidana teroris yang mulai ditahan di LP Kelas II Pekanbaru sejak 2016. Dia sebelumnya sempat ditahan di Rumah Tahanan Mako Brimob, Depok, Jawa Barat. (Adhi Teguh)

0 comments