Waspada! Cacar Monyet Virusnya Bisa Masuk ke Otak & Sebabkan Kematian | IVoox Indonesia

May 2, 2025

Waspada! Cacar Monyet Virusnya Bisa Masuk ke Otak & Sebabkan Kematian

13494-ilustrasi-cacar-sudah-masuk-singapura-waspadai-penyebaran-cacar-monyet-di-
Virus cacar monyet tak hanya ditemukan pada lesi kulit, tetapi juga bisa ditemukan di dalam darah yang menyebabkan virus tersebut masuk ke dalam otak. (Foto: Pexels)

IVOOX.id, Jakarta - Spanyol melaporkan bahwa ada korban terbaru terkait cacar monyet. Kematian kedua atas virus tersebut dilaporkan pada Sabtu (30/7).

Kematian kedua terkait cacar monyet di Spanyol menjadi kasus kematian kedua di Eropa, dan ketiga di luar negara endemik.

Dikutip dari The Guardian, Kematian pasien cacar monyet di Spanyol diperburuk oleh peradangan otak atau ensefalitis. Lantas, bagaimana hal ini bisa terjadi?

Berdasarkan keterangan dari dr Zulvikar Syambani Ulhaq, M Biomed, PhD, Pusat Riset Kedokteran dan Praklinis Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), setiap orang yang terjangkit cacar monyet memiliki kekebalan tubuh (imunitas) yang berbeda-beda.

Menurutnya, pada kasus-kasus tertentu yang memiliki tingkat keparahan tinggi, pasien kemungkinan memiliki riwayat penyakit sekunder, termasuk rendahnya imunitas. Karenanya, kondisi seperti ini bisa saja menyebabkan ensefalitis atau peradangan pada otak.

"Jadi, setiap orang yang terkena cacar monyet memiliki kekebalan tubuh atau imunitas yang berbeda-beda. Mungkin kalau saya baca, itu memang pada kasus-kasus tertentu yang memiliki keparahannya yang tinggi, dia punya riwayat penyakit sekunder yang lainnya, termasuk juga adanya rendahnya imunitas. Mungkin oleh karena itu, dia menyebabkan ini ya ensefalitis atau peradangan pada otak," tuturnya dalam webinar virtual, Selasa (2/8).

dr Zulvikar kemudian menjelaskan bahwa virus cacar monyet tak hanya ditemukan pada lesi kulit, tetapi juga bisa ditemukan di dalam darah. Hal inilah yang menyebabkan virus tersebut masuk ke dalam otak.

Adapun kelompok yang rentan mengalami kondisi perburukan gejala akibat cacar monyet, yaitu pasien imunosupresi, lanjut usia, dan pasien yang memiliki penyakit sekunder.

"Karena memang virus ini kan tidak hanya bisa ditemukan pada lesi kulit, tapi juga misalnya bisa ditemukan di darah itu juga ada. Dari situlah bisa juga virus ini masuk ke dalam otak," sambungnya lagi.

"Sama dengan COVID-19, mungkin mirip. Jadi memang pada pasien-pasien yang imunosupresi, kemudian pasien-pasien usia tua, atau pasien-pasien dengan penyakit sekunder," kata dr Zulvikar.

Penyakit monkeypox atau cacar monyet memang tengah mewabah menjadi ancaman baru di dunia. WHO telah menetapkan penyakit ini sebagai darurat kesehatan global.

0 comments

    Leave a Reply