Warga Rancamuncang Bandung Tolak Pembangunan Jembatan Sungai Cinambo | IVoox Indonesia

April 26, 2025

Warga Rancamuncang Bandung Tolak Pembangunan Jembatan Sungai Cinambo

IMG_20230818_113226
Puluhan warga menolak pembangunan jembatan yang melintasi sungai Cinambo Desa Rancamuncang Kecamatan Gedebage Kota Bandung Jumat (18/8/2023). IVOOX/Fahrurrazi Assyar

IVOOX.id - Aksi penolakan pembangunan jembatan terjadi di Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, saat puluhan warga dari daerah Rancamuncang mengemukakan penolakan terhadap rencana pembangunan jembatan yang akan melintasi Sungai Cinambo pada Jumat (18/8/2023). Sehari sbelumnya para pekerja kontraktor telah menebang lima pohon di sepanjang sungai, yang memicu keprihatinan warga setempat.

Warga Rancamuncang memasak spanduk bertuliskan “MERDEKA ITU TERNYATA BUKAN UNTUK RAKYAT KECIL ; BELLY (BAILEY) JADI CAMAT GANTI, BELLY LANJUT CAMAT OUT; STOP JEMBATAN BELLY.” Di bantaran sungai Cinambo sebagai bentuk penolakan dibangunnya jembatan.

Ketua LPM Kecamatan Gedebage, Dadang Sujana, menyampaikan pandangan warga terkait isu ini, ia menjelaskan bahwa tuntutan warga bukan sepenuhnya menolak, tapi kejelasan terhadap status jembatan tersebut apakah dibangun permanen atau sementara.

 "Barusan sudah disampaikan keinginan warga kepada Camat, warga itu bukan sepenuhnya menolak, tapi kejelasannya, kepentingannya untuk apa," kata Dadang saat ditemui IVOOX di bantaran sungai Cinambo Jumat, (18/8/2023).

Ia menjelaskan bahwa terdapat beberapa versi tentang tujuan pembangunan jembatan, seperti untuk akses jalan RI1, kereta cepat KCIC, atau sebagai jembatan sementara hingga jembatan Sumarecon selesai dibangun.

Lebih lanjut, Dadang mengungkapkan kekhawatiran warga terhadap pembangunan jembatan permanen yang mungkin akan mengganggu kepadatan lalu lintas di daerah tersebut.

 "Khawatirnya, warga takut pembangunan jembatan ini untuk selamanya dan bukan untuk sementara, karena akses jalan ini sempit, jika digunakan untuk selamanya pasti akan mengalami kemacetan karena ini bukan jalan Provinsi tapi jalan desa," papar Dadang.

Dadang berpendapat, apabila pembangunan jembatan tersebut dilakukan untuk sementara waktu, warga tidak akan menolak, selama terdapat kejelasan yang pasti.

"Tuntutan kami, warga itu meminta dulu kejelasan Kalau toh ini untuk hanya kepentingan RI1 lewat, atau untuk ujicoba KCIC sementara jelaskan kepada warga berapa lama harus ada hitam di atas putih, kalau misal untuk uji coba KCIC selama 3 bulan, boleh, asal setelahnya ditutup lagi," tandasnya.

Di sisi lain, Kepala Camat Gedebage, Jaenudin, mengindikasikan bahwa pihaknya sedang berupaya untuk mengumpulkan semua perizinan terkait rencana pembangunan jembatan ini. "Saya belum bisa memberi komentar tentang hal ini, saya coba untuk mengumpulkan segala perizinannya dan nanti akan dilakukan mediasi bersama warga dan pihak terkait," ujar Jaenudin saat ditemu IVOOX di Kantor Kecamatan Gedebage.

0 comments

    Leave a Reply