Wapres: Perkuat Kerja Sama Asia-Eropa Atasi Terorisme

IVOOX.id, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mendorong peningkatan kerja sama Asia-Eropa dalam rangka mengatasi ancaman terorisme dan radikalisme.
Wapres JK dalam KTT Pertemuan Asia-Eropa (ASEM) ke-12, sesi retreat di S9, Gedung Europa, Brussel, Belgia, Jumat (19/10) waktu setempat mengatakan, terorisme menjadi ancaman bagi keamanan nasional dan internasional.
"Karenanya, kita harus memperkuat kerja sama untuk mengatasi ancaman ini," kata Wapres JK, dalam keterangan pers Sekretariat Wakil Presiden, Sabtu (20/10).
Selain itu, Wapres JK juga menekankan penting mengatasi akar masalah penyebab terorisme dan radikalisme yang menurutnya berasal dari ketidakadilan politik, ekonomi dan sosial serta ketidakpastian, seperti halnya kekerasan bersenjata dan intervensi militer secara sepihak.
Kondisi itu, ujar Wapres JK, secara sistematis mengikis kedaulatan suatu negara dan menghancurkan harapan suatu bangsa. "Itu semua menghasilkan tempat berkembang biak yang sempurna bagi radikalisme dan kekerasan," kata Wapres pula.
Harapan Wapres JK, mitra ASEM harus meningkatkan upaya untuk berbagi praktik-praktik terbaik dalam melawan terorisme, mengingat pada tahun 2011 Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi ASEM tentang Kontra Terorisme. "Saya percaya bahwa konferensi tersebut adalah platform yang tepat untuk tujuan ini," ujarnya pula.
Kelanjutan konferensi tersebut akan memperkuat strategi antiterorisme di antara para mitra ASEM serta membuka peluang bagi upaya kerja sama konkret dalam perang melawan terorisme.
Isu Keamanan Maritim Wapres JK juga menyatakan, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia sangat memahami peran penting lautan dalam mempertahankan pertumbuhan ekonomi, ketahanan energi, keamanan pangan, dan kegiatan sosial. "Terdapat urgensi dalam memperkuat kerja sama internasional untuk menjaga lautan kita," ujar JK, seperti dikutip Antara.
Namun, kata Wapres JK, kita menghadapi banyak tantangan di antaranya penangkapan ikan secara ilegal, tidak dilaporkan, dan tidak diatur (atau IUU), pembajakan, serta polusi laut. Untuk mengatasi tantangan itu, Wapres JK melanjutkan, bangsa-bangsa di dunia harus menyelaraskan dan mengnyinergikan komitmen politik.

0 comments