Wapres: Anggaran Desa untuk Pengembangan Ekonomi dan SDM | IVoox Indonesia

July 8, 2025

Wapres: Anggaran Desa untuk Pengembangan Ekonomi dan SDM

WAPRES KALLA
Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan sambutan di acara Asosiasi Masjid Kampus Indonesia (AMKI) di Gedung D Kemenristekdikti Jakarta, Sabtu (10/11/2018). (Fransiska Ninditya)

IVOOX.id, Jakarta,- Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta pemerintah daerah dan kepala desa untuk memanfaatkan anggaran desa tahun 2019 guna pembangunan masyarakat pedesaan, serta mengembangkan perekonomian di desa.

"Kalau empat tahun lalu kita utamakan infrastruktur desa (seperti) jalan, jembatan desa, dan sebagainya; kemudian tahun-tahun berikutnya dan sampai sekarang ialah pembangunan masyarakatnya, apakah itu pendidikan, usaha ekonomi desa dan juga program lainnya menyangkut peningkatan kualitas masyarakat kita," kata Wapres saat membuka Rapat Koordinasi Nasional dan Evaluasi Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Tahun 2018 di Jakarta, Rabu.

Pengembangan ekonomi di pedesaan, menurut JK, bukan merupakan hal baru; sehingga program-program pembangunan tersebut seharusnya dapat dimulai dan dilaksanakan dengan optimal.

Wapres meminta pemerintah daerah, para kepala desa dan perangkat desa untuk mengembangkan koperasi unit desa (KUD) dengan menggunakan dana desa, sehingga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat pedesaan.

"Sekarang kita tingkatkan lagi, sehingga terjadi suatu pembangunan yang memberikan pemerataan yang lebih baik kepada masyarakat kita," jelas Wapres.

Dengan adanya dana desa, yang mulai dikucurkan sejak 2015, Wapres berharap ada perkembangan di pedesaan, baik dari segi infrastruktur maupun sumber daya manusia.

"Banyak program yang bisa saling tumpang tindih, tapi yang kita inginkan adalah suatu fokus ke depan, ialah bagaimana meningkatkan sumber daya manusia, bagaimana kemudian ekonomi desa berkembang," ujarnya.

Anggaran dana desa mengalami peningkatan sejak pertama kali diluncurkan pada 2015, yakni sebesar Rp20 triliun menjadi Rp60 triliun di 2018, kemudian meningkat menjadi Rp73 triliun di 2019.

0 comments

    Leave a Reply