Wamensesneg: Gerak Cepat Tangani Keracunan Makanan Cegah Demoralisasi Program Makan Bergizi Gratis | IVoox Indonesia

September 29, 2025

Wamensesneg: Gerak Cepat Tangani Keracunan Makanan Cegah Demoralisasi Program Makan Bergizi Gratis

Siswa korban keracunan usai menyantap menu makan bergizi gratis (MBG) di Cipongkor
Siswa korban keracunan usai menyantap menu makan bergizi gratis (MBG) menjalani perawatan medis di Posko Penanganan di Kantor Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (23/9/2025). Berdasarkan data dari posko penanganan hingga Selasa (23/9) pukul 07.00 WIB sebanyak 352 siswa dan orang tua mengalami keracunan yang diduga akibat menyantap hidangan makan bergizi gratis pada (22/9). ANTARA FOTO/Abdan Syakura/rwa.

IVOOX.id – Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamen Sesneg) Juri Ardiantoro menyatakan bahwa pemerintah telah menempuh langkah cepat menangani kasus keracunan yang menimpa siswa penerima Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

Juri, di kompleks Istana Kepresidenan menyebut gerak cepat itu sebagai respons pemerintah dalam upaya mencegah terjadinya demoralisasi atas program MBG di masyarakat.

"Jangan sampai terjadi demoralisasi dalam program ini, karena ada sesuatu yang tidak pas," katanya saat ditanya terkait kasus keracunan ratusan pelajar seusai menyantap menu MBG di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, dikutip dari Antara, Rabu (24/9/2025).

Insiden tersebut sebelumnya telah ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh otoritas setempat.

Juri menyampaikan, berbagai pihak terkait, termasuk Badan Gizi Nasional (BGN) dan Kantor Staf Presiden (KSP), telah menyampaikan perkembangan terkini sekaligus langkah penanganan yang dilakukan.

Menurutnya, fokus utama pemerintah bukan hanya mengejar target distribusi, tetapi memastikan kualitas makanan agar aman dikonsumsi anak-anak.

“Semua hal yang terjadi, baik itu keracunan atau mungkin ada isu lainnya yang tidak pas dalam penyelenggaraan MBG ini, menjadi sesuatu yang tidak diharapkan," katanya.

Ia mengatakan, pemerintah sudah mengambil langkah cepat untuk mengatasi masalah ini, mulai dari proses pemulihan kesehatan siswa hingga penelusuran fakta-fakta dari kejadian tersebut.

"Yang penting kita menyelamatkan program yang baik ini, karena program ini dibutuhkan anak-anak kita," katanya.

Ia menekankan bahwa pemerintah akan mencari solusi terbaik agar insiden serupa tidak terulang.

“Pasti akan kita mencari jalan keluar untuk mengatasi kejadian yang tidak diharapkan ini,” katanya.

Kasus keracunan massal yang diduga berasal dari paket MBG di Kabupaten Bandung Barat terus meluas. Hingga Rabu, 24 September 2025, total 631 pelajar tercatat menjadi korban, terdiri atas 411 orang pada 22 September dan 220 orang pada 24 September.

Para siswa mengalami gejala mual dan muntah usai menyantap paket MBG saat jam makan siang. Kasus terbaru terjadi di Kecamatan Cipongkor dengan dugaan sumber makanan berasal dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kampung Pasirsaji, Desa Negalsari.

Sejumlah korban merupakan siswa SMK Karya Perjuangan. Kepala Puskesmas Cipongkor melaporkan jumlah korban terus bertambah dalam rentang waktu singkat, antara pukul 11.30 hingga 13.00 WIB.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Bandung Barat, Lia N. Sukandar, menyatakan seluruh korban telah mendapatkan penanganan medis di rumah sakit swasta maupun RSUD setempat.

Tim Dinas Kesehatan bersama pihak terkait masih menyelidiki penyebab pasti keracunan untuk mencegah kejadian serupa.

0 comments

    Leave a Reply