Wall Street Memulai Perdagangan pekan Ini di Wilayah Negatif.

IVOOX.id, New York - Bursa saham Wall Street turun pada hari Selasa pagi karena suku bunga yang lebih tinggi terus menekan sentimen pasar, dan kumpulan pendapatan ritel terbaru menimbulkan kekhawatiran tentang keadaan konsumen. Senin, Wall Street libur.

Dow Jones Industrial Average turun 423 poin atau 1,25%. S&P 500 turun 1,2%, dan Nasdaq Composite ditarik kembali sebesar 1,5%. Dow sempat turun 500 poin sebelum membalikkan beberapa penurunannya.

Imbal hasil Treasury 10 tahun patokan naik menjadi 3,9%, sedangkan tingkat 2 tahun naik menjadi 4,7%. Pergerakan tersebut membangun keuntungan minggu lalu untuk imbal hasil, yang naik karena para pedagang bergulat dengan data inflasi yang lebih panas dari perkiraan. Pedagang khawatir bahwa inflasi yang membandel akan menyebabkan Federal Reserve mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama - yang dapat menyebabkan ekonomi mengalami resesi.

Saham memulai awal yang kuat untuk tahun 2023, dengan S&P 500 naik lebih dari 6% tahun ini hingga penutupan hari Jumat.

"Sementara kami percaya bahwa Q1 pada awalnya dapat tetap kuat, konfirmasi mendasar untuk reli berikutnya mungkin akan berakhir kurang," tulis analis JPMorgan Mislav Matejka pada catatan Selasa.

Matejka menambahkan, "Kami tidak melihat resesi sekarang, dan yakin reli akan memudar saat kami melewati Q1."

Dow turun 0,1% minggu lalu, menandai penurunan mingguan ketiga berturut-turut. S&P 500 meluncur untuk minggu kedua berturut-turut, kehilangan 0,3%. Komposit Nasdaq yang padat teknologi melawan tren, naik 0,6%.

The Fed pada hari Rabu dijadwalkan untuk merilis risalah dari pertemuan 31 Januari dan 1 Februari. Bank sentral menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin setelah pertemuan itu.(CNBC)