Wall Street Lanjut Memble di Awal September

IVOOX.id, New York - Bursa ekuitas AS di Wall Street jatuh pada hari Kamis, hari pertama September, karena para pedagang terus resah atas potensi suku bunga Federal Reserve yang lebih tinggi.

Dow Jones Industrial Average turun 134 poin, atau 0,4%. S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing turun 1% dan 2,1%.

Semua rata-rata utama berada di jalur untuk menyelesaikan minggu ini lebih rendah. Dow akan mencatat penurunan hampir 3%, sementara S&P dan Nasdaq berada pada kecepatan untuk berakhir turun masing-masing sekitar 3,5% dan 4,5%.

Pergerakan itu terjadi karena imbal hasil Treasury AS 2-tahun naik menjadi 3,516%, level tertinggi sejak November 2007, pada satu titik Kamis.

Saham Nvidia juga berkontribusi terhadap kerugian, jatuh lebih dari 8% setelah pembuat chip mengatakan pemerintah AS membatasi beberapa penjualan di China.

Klaim pengangguran mingguan AS turun menjadi 232.000 untuk pekan yang berakhir 27 Agustus. Itu lebih lemah dari perkiraan ekonom yang disurvei oleh Dow Jones. Itu juga merupakan penurunan dari periode sebelumnya dan level terendah sejak 25 Juni.

Rata-rata utama keluar dari kerugian empat hari berturut-turut. Pada hari Rabu, hari terakhir bulan Agustus, Dow turun hampir 0,9%. S&P 500 kehilangan sekitar 0,8%, dan Nasdaq Composite turun sekitar 0,6%.

Dow menutup bulan turun sekitar 4,1%, sedangkan S&P dan Nasdaq masing-masing mencatat kerugian 4,2% dan 4,6%.

Investor memperdebatkan apakah saham akan kembali menantang posisi terendah Juni di bulan September, bulan yang buruk secara historis untuk pasar, setelah menimbang komentar hawkish baru-baru ini dari pejabat Fed yang tidak menunjukkan tanda-tanda mereda pada kenaikan suku bunga.

“Jika kita menguji ulang posisi terendah, saya pikir itu terjadi pada bulan September,” kata Liz Young dari SoFi pada hari Rabu di “Closing Bell: Overtime” CNBC. Namun, dia menambahkan, "Saya pikir untuk melakukannya, sesuatu harus menjadi lebih buruk secara material daripada pada 16 Juni," ketika saham turun, seperti revisi pendapatan yang lebih buruk daripada yang diharapkan investor.(CNBC)