Wall Street Berakhir Positif, Ini Sentimennya...

IVOOX.id, New York - Indeks di bursa Wall Street, New York, mayoritas positif pada Selasa atau Rabu dinihari WIB.
Dow Jones Industrial Average ditutup 131,14 poin lebih tinggi dengan saham Apple, UnitedHealth dan Visa memimpin indeks blue-chip lebih tinggi. S&P 500 naik 0,4% menjadi berakhir hari di 3.131,29.
Nasdaq Composite, sementara itu, naik 0,74% menjadi 10.131,37, rekor penutupan ke-21 untuk tahun 2020. Penguatan Nasdaq pada hari Selasa juga mewakili kenaikan hari kedelapan berturut-turut, kemenangan beruntun terpanjang sejak Desember, ketika maju untuk 11 sesi berturut-turut.
Saham perusahaan teknologi konsumen Apple naik 2,1% pada hari Selasa untuk mencapai tertinggi baru sepanjang masa, melampaui benchmark satu hari setelah meluncurkan sistem operasi baru untuk iPhone dan komputer. Apple senang investor lebih lanjut dengan mengumumkan akan fase pertama chip Intel yang mendukung produk sendiri ketika membangun perangkat Mac baru.
Investor juga terus mengawasi komentar dari penasihat kesehatan Gedung Putih, Dr. Anthony Fauci, yang pada hari Selasa mengatakan AS melihat peningkatan yang "mengganggu" pada kasus Covid-19 yang baru. Fauci, direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, juga mendapatkan nada yang lebih optimis pada potensi vaksin dan mengatakan ia mengharapkan satu pada awal 2021.
Keuntungan Selasa selama perdagangan reguler mengikuti sesi semalam lebih bergejolak setelah sinyal yang bertentangan dari administrasi Trump pada kesepakatan perdagangan tengara dengan China. Penasihat perdagangan Trump Peter Navarro memicu kebingungan Senin malam setelah mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa kesepakatan itu "berakhir."
Presiden Donald Trump kemudian tweeted bahwa perjanjian itu "sepenuhnya utuh" dan mengatakan dia berharap Beijing akan memenuhi perjanjian dalam kesepakatan.
Tentang-wajah dari Gedung Putih menyoroti kerapuhan perjanjian melanda antara dua ekonomi terbesar dunia awal tahun ini. Ketegangan meningkat antara AS dan China dalam beberapa bulan terakhir karena asal mula pandemi coronavirus dan pengaruh Beijing terhadap Hong Kong.(CNBC)

0 comments