Wabup Sebut Festival Jaranan Trenggalek Terbuka Wujud Semangat Jaga Budaya | IVoox Indonesia

October 9, 2025

Wabup Sebut Festival Jaranan Trenggalek Terbuka Wujud Semangat Jaga Budaya

maestro menampilkan Tari Turonggo Yakso Pakem di Festival Jaranan Trenggalek Terbuka
Sejumlah maestro menampilkan Tari Turonggo Yakso Pakem pada puncak Festival Jaranan Trenggalek Terbuka (FJTT) Ke-29 di Alun-Alun Trenggalek, Jawa Timur, Sabtu (4/10/2025). ANTARA/HO-Prokopim Trenggalek

IVOOX.id – Antusiasme peserta Festival Jaranan Trenggalek Terbuka (FJTT) Ke-29 Tahun 2025 di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur menunjukkan semangat mereka dalam menjaga warisan budaya daerah setempat, kata Wakil Bupati Trenggalek Syah Mohamad Natanegara.

"Penampilan para maestro ini luar biasa. Antusiasme mereka menunjukkan semangat untuk terus menjaga warisan budaya Trenggalek," kata dia dalam keterangan Bagian Infokom Kabupaten Trenggalek di Trenggalek, Minggu (5/10/2025) dikutip dari Antara.

Puncak pergelaran FJTT 2025 itu berlangsung meriah pada Sabtu, 4 Oktober 2025, malam. Masyarakat setempat yang dikenal gandrung dengan kesenian tradisional daerah setempat itu memadati area pertunjukan di taman alun-alun setempat di sisi utara.

Perhelatan tahunan ini menampilkan ragam seni jaranan berasal dari berbagai daerah sekaligus menghadirkan ikon khas Trenggalek, Tari Turonggo Yakso.

Puncak FJTT 2025 itu menandai berakhir pentas budaya daerah itu setelah tujuh hari terselenggara di Alun-Alun Trenggalek. Waktu penyelenggaraan festival tersebut tahun ini lebih panjang dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Pembukaan festival dimeriahkan penampilan kelompok mancanegara sedangkan saat penghujung acara. masyarakat disuguhi atraksi Turonggo Yakso Pakem oleh para maestro berasal dari Kecamatan Dongko, daerah asal tarian tersebut.

Para penari kawakan itu membawakan Turonggo Yakso dalam bentuk asli, baik gerakan tarian maupun iringan musik.

Tarian berdurasi sekitar 25 menit itu mendapat apresiasi penonton karena dibawakan penuh energi, meski rata-rata usia penari sudah di atas 40 tahun, bahkan ada yang berusia 51 tahun.

Menurut Wabup Syah Mohamad, ​​keberadaan FJTT selama hampir tiga dekade menjadi bukti konsistensi masyarakat dan pemerintah daerah dalam melestarikan kesenian jaranan.

Ia berharap, festival ini tidak hanya menjadi agenda rutin daerah, akan tetapi bisa masuk dalam daftar Kharisma Event Nusantara (KEN) 2026.

"Alhamdulillah festival tahun ini berjalan lancar. Semoga tahun depan bisa lebih baik lagi dan lebih meriah. Karena bagaimanapun juga, ini budaya asli Trenggalek yang harus kita lestarikan bersama," ujarnya.

FJTT dikenal sebagai salah satu festival jaranan terbesar di Jawa Timur. Sejak pertama kali digelar, ajang ini menjadi ruang ekspresi seniman jaranan sekaligus menarik perhatian wisatawan untuk menyaksikan langsung kekayaan seni tradisi Trenggalek.

0 comments

    Leave a Reply