Viral Pertamax Penyebab Kendaraan Rusak di Cibinong , Pertamina Pastikan Sudah Sesuai Spesifikasi pada Uji Lab Lemigas

IVOOX.id – Lemigas telah selesai melakukan uji lab sampel-sampel Pertamax dari SPBU di Cibinong dan beberapa wilayah lainnya. Hasilnya dinyatakan bahwa kualitas Pertamax telah memenuhi spesifikasi teknis yang dipersyaratkan oleh Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM.
"Hasil uji lab dari Lemigas menyatakan bahwa produk Pertamax on spec sesuai ketentuan Dirjen Migas. Masyarakat tidak perlu khawatir dengan kualitas Pertamax," kata Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari dalam siaran pers Jumat (29/11/2024).
Adapun terkait kendaraan-kendaraan yang dilaporkan mengalami kendala mesin, Heppy menyatakan bahwa pihaknya terus memonitor kondisi tersebut dan masih melanjutkan kajian bersama LAPI ITB.
"Kami masih melakukan kajian mengingat kendala mesin hanya terjadi di merek dan jenis kendaraan tertentu serta di lokasi - lokasi tertentu, jadi kami perlu mempelajari detail penyebab gangguan pada mesin-mesin kendaraan di lokasi - lokasi tersebut," ujar Heppy.
Lebih lanjut Heppy menyampaikan pihaknya segera mengatasi kejadian ini, begitu mendapatkan informasi dari konsumen. Pertamina Patra Niaga kata dia langsung bergerak cepat mengambil sampel di SPBU asal pengisian kendaraan dan sampel BBM dari kendaraan yang dilaporkan terkendala mesin untuk dibawa ke Lemigas dan Pertamina Patra Niaga menggandeng LAPI ITB untuk pengujian mesin kendaraan pada (24/11/2024).
“Pertamina akan terus memantau kualitas BBM dan bertanggung jawab terhadap produk yang kami salurkan. Kami berkomitmen untuk memastikan kualitas yang terbaik bagi konsumen kami dan tidak akan ragu untuk melakukan evaluasi jika diperlukan,” ujar Heppy.
Pertamina juga menghimbau konsumen untuk terus melakukan perawatan kendaraan rutin di bengkel resmi dan menggunakan bahan bakar kualitas sesuai spesifikasi kendaraan, sehingga performa tetap optimal.
"Bagi konsumen yang memiliki pertanyaan atau informasi lebih lanjut untuk menghubungi Pertamina Call Center 135," kata Heppy.
Sebelumnya, beredar video yang menyebut adanya kendaraan mengalami kerusakan mesin karena diduga menggunakan Pertamax di wilayah Cibinong.
Terpisah, ahli konversi energi ITB Tri Yuswidjajanto Zaenuri menyebutkan kandungan di dalam BBM jenis Pertamax bukan menjadi penyebab kerusakan mesin kendaraan di Cibinong, Jawa Barat.
Menurut dia, untuk mengetahui penyebab kerusakannya, mobil dibawa ke bengkel untuk dilepas pompa bahan bakar serta dikuras tangkinya. Dari situ, ditemukan endapan di dalam bahan bakarnya.
Tri menyatakan akibat adanya endapan itu membuat mobil kehilangan tenaga karena menyumbat filter sebelum bahan bakar masuk ke dalam pompa.
"Hal ini menyebabkan suplai bahan bakar ke mesin tidak mencukupi," sebut dia dikutip dari Antara, Jumat (29/11/2024).
Tri melalui tim LAPI ITB selanjutnya membawa sampel endapan ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan melalui metode EDS (Energy-Dispersive X-ray Spectroscopy) guna diidentifikasi unsur-unsur pembentuknya.
Hasil uji EDS itu kemudian dibandingkan dengan hasil analisis fisika dan kimia yang dilakukan tim Lemigas terhadap bahan bakar Pertamax dari beberapa SPBU, yang diperkirakan menjadi sumber Pertamax bermasalah.
"Ternyata, senyawa pembentuk endapan tersebut tidak ditemukan dalam bahan bakar yang dianalisis (Pertamax)," ungkap Tri.
Dari hasil penelitian itu, akhirnya dicurigai pada material antikorosi yang biasa dipakai sebagai pelapis tangki bahan bakar berbahan logam, mengingat pelapis biasanya terbuat dari paduan unsur yang terdeteksi pada analisis EDS.
"Tapi, penelitian masih terus dilakukan untuk memastikan dari mana asal usul unsur-unsur pembentuk endapan tersebut," ujar Tri.
Menurut dia, jika endapan tersebut berhubungan dengan material tahan korosi pelapis tangki, maka para pemilik kendaraan, yang tangki bahan bakarnya terbuat dari resin, tetap dapat mengonsumsi bahan bakar Pertamax, karena tidak akan ada fenomena munculnya endapan, mengingat tidak diperlukannya pelapisan tersebut.
Tri pun memastikan pihaknya akan mencari akar masalahnya untuk bisa dilakukan mitigasi, sehingga tidak terjadi lagi masalah yang sama di kemudian hari.

0 comments