Vaksin Moderna Dapat Meningkatkan Miokarditis Lima Kali Lipat Lebih Parah Dari Pfizer

IVOOX.id - Moderna mengakui pada hari Kamis (11/11) bahwa vaksin Moderna barunya memiliki risiko miokarditis yang lebih tinggi pada orang muda di bawah usia 30 tahun daripada vaksin Pfizer.

Perusahaan Moderna mengumumkan pada minggu lalu bahwa FDA (Food and Drug Administration) membutuhkan waktu untuk memutuskan akan memberikan dosis kedua kepada anak-anak usia 12 sampai 17 setelah melihat laporan Miokarditis atau peradangan pada otot jantung. 

BACA JUGA: Indonesia Terima Sumbangan 680 Ribu Dosis Vaksin Moderna Dari Belanda

Kasus radang jantung langka yang dilaporkan pada pria di bawah usia 30 tahun relatif lebih tinggi setelah vaksin Moderna dibandingkan dengan mereka yang menerima suntikan yang dibuat oleh Pfizer dan BioNTech, ucap Chief Medical Officer Moderna Dr. Paul Burton dikutip dari CNBC.

Burton mengutip data dari Prancis pada laki-laki usia 12 hingga 29. Ini menunjukkan ada 13,3 kasus miokarditis per 100.000 orang untuk vaksin Moderna dibandingkan dengan 2,7 kasus per 100.000 orang untuk vaksin Pfizer.

Data juga menunjukkan orang yang tidak divaksinasi memiliki risiko kematian sebelas kali lipat dibandingkan dengan mereka yang mendapatkan suntikan.

Para ilmuwan masih mencoba untuk mencari tahu mengapa pria muda mengalami miokarditis setelah vaksinasi, hormon mungkin berperan, khususnya testosteron, serta fakta bahwa vaksin Moderna menggunakan dosis mRNA yang lebih tinggi daripada Pfizer, kata Burton.

Burton mengatakan perusahaan belum melihat kasus miokarditis pada mereka yang menerima suntikan booster, yang merupakan setengah dari dosis seri suntikan utamanya.

Burton juga menambahkan perusahaan akan terus memantau kasus-kasus tersebut. Kasus miokarditis yang dilaporkan umumnya ringan dengan gejala yang biasanya sembuh dengan sendirinya, katanya.